Potensi Kandungan Fenolik Ekstrak Daun Kumis Kucing, Keji Beling, Tempuyung, dan Meniran sebagai Senyawa Antibakteri

Lapaxis, Cindy (2021) Potensi Kandungan Fenolik Ekstrak Daun Kumis Kucing, Keji Beling, Tempuyung, dan Meniran sebagai Senyawa Antibakteri. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (202kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I. Pendahuluan)
BAB I. Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (181kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB V. Kesimpulan dan Saran)
BAB V. Kesimpulan dan Saran.pdf - Published Version

Download (175kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (321kB) | Preview
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus), keji beling (Strobilanthes crispa), tempuyung (Sonchus arvensis), dan meniran (Phyllanthus niruri) telah umum digunakan sebagai obat untuk infeksi saluran kemih (ISK) yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dikarenakan adanya kandungan senyawa fenolik yang bersifat sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu menentukan kandungan fenolik total ekstrak daun kumis kucing, keji beling, tempuyung, dan meniran serta sifat antibakerinya terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang dinyatakan dengan KHM. Ekstraksi digunakan metode maserasi dan diperoleh kadar ekstrak kumis kucing, keji beling, tempuyung, dan meniran berturut-turut sebesar 9,99%, 8,91%, 4,62%, dan 16,15%. Kandungan fenolik total ditentukan dengan metode Folin-Ciocalteau dan hasilnya ekstrak kumis kucing, keji beling, tempuyung, dan meniran berturut-turut sebesar 0,5726; 1,1485; 1,0424; dan 1,5727 mg GAE/ 10 mg ekstrak. Nilai KHM didapatkan pada ekstrak kumis kucing, keji beling, tempuyung, dan meniran berturut-turut 0,25; 0,125; 0,25; 0,0625 mg/mL terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Ativitas antibakteri dari ekstrak dibagi ke dalam tiga kategori: kuat (KHM < 0,1 mg/mL), sedang (0,1 mg/mL > KHM > 0,625 mg/mL), dan lemah (KHM > 0,625 mg/mL). Sehingga sifat antibakteri dari ekstrak daun kumis kucing, keji beling, dan tempuyung termasuk ke dalam kategori sedang dan meniran termasuk kategori kuat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Afrizal
Uncontrolled Keywords: Orthosiphon aristatus, Strobilanthes crispa, Sonchus arvensis, Phyllanthus niruri, Fenolik, Antibakteri
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia
Depositing User: s1 kimia kimia
Date Deposited: 31 Aug 2021 07:34
Last Modified: 31 Aug 2021 07:34
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/81307

Actions (login required)

View Item View Item