KEWIRAUSAHAAN KOMUNITAS UNTUK MEMBANGUN DAYA SAING KAWASAN PERTANIAN

Silfia, sukri (2021) KEWIRAUSAHAAN KOMUNITAS UNTUK MEMBANGUN DAYA SAING KAWASAN PERTANIAN. Doctoral thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text (Cover dan Abstrak) 1. Cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (491kB) | Preview
Preview	Text (Pendahuluan) Bab I. Pendahuluan.pdf - Published Version Download (387kB) | Preview
Preview	Text (Bab AKhir ( Penutp dan Kesimpulan )) Bab akhir (penutup dan kesimpulan).pdf - Published Version Download (211kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (517kB) | Preview
	Text (Disertasi Full Text) Disertasi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

RINGKASAN SILFIA. Kewirausahaan Komunitas untuk Membangun Daya Saing Kawasan Pertanian. Dibimbing oleh HELMI, MELINDA NOER dan HENMAIDI Penelitian ini dilatarbelakangi perlunya pengayaan pengetahuan kewirausahaan yang mentransformasi pola individu ke pola kolektif dan merekonstruksi model bisnis untuk membangun daya saing kawasan pertanian. Selama ini, studi dan pendekatan kewirausahaan didominasi pola individu dan koorporat. Pendekatan ini tidak tepat untuk membangun daya saing kawasan, karena pelakunya adalah usaha tani skala kecil yang memiliki keterbatasan sumberdaya, kemampuan dan akses. Penambahan pengetahuan dari penelitian ini berupa konseptual kewirausahaan komunitas di kawasan pertanian dan menunjukkan kemampuan kewirausahaan komunitas mentransformasi pola individu ke kolektif di untuk membangun daya saing kawasan pertanian. Kewirausahaan komunitas di kawasan pertanian merupakan interaksi kewirausahaan yang memiliki karakterstik common dengan dimensi daya saing kawasan. Interaksi aspek kewirausahaan dan daya saing kawasan yaitu komunitas, klaster agribisnis dan sumberdaya bersama. Interaksi ini melahirkan empat variabel kewirausahaan komunitas yaitu inovasi kolektif, manajemen rantai pasok kolektif, aksesibilitas kolektif terhadap sumberdaya ekonomi dan peluang, akumulasi keuntungan dan pembagian manfaat. Masalah penelitian adalah mengapa kewiwausahaan komunitas belum optimal membangun daya saing kawasan pertanian. Pertanyaan penelitian yaitu bagaimana perkembangan kewirausahaan komunitas di kawasan pertanian dan bagaimana kewirausahaan komunitas membangun daya saing kawasan pertanian? Penelitian ini bertujuan menganalisa perkembangan kewirausahaan komunitas di kawasan pertanian dan merekonstruksi model bisnis sosial komunitas untuk membangun daya saing kawasan pertanian. Penelitian ini membuktikan bahwa kewirausahaan di kawasan pertanian yang selama ini terikat pola individu, perlu dialihkan ke pola kolektif . Ini diperlukan karena pelaku usaha didominasi usaha tani skala kecil, mencapai skala ekonomi, menumbuhkan ekonomi regional sehingga membangun daya saing kawasan pertanian. Perkembangan kewirausahaan komunitas di kawasan pertanian bervariasi : kuat, sedang dan lemah. Kuat dikelola dalam bentuk bisnis sosial komunitas. Sedang dikelola bersinergi dengan wirausaha maupun lembaga non profit namun masih non bisnis sosial komunitas. Lemah mengandalkan penggerak personal. Pengelolaan oleh bisnis sosial komunitas menciptakan keunggulan pada adopsi, target dan variasi inovasi; standardisasi, kekuatan pasar dan ragam nilai tambah; aturan, fasilitasi, konsekuensi dan dukungan regulasi; produktifitas, keuntungan dan nilai tambah kolektif. Pengembangan kewirausahaan komunitas direkonstruksikan berbentuk model bisnis sosial komunitas. Bisnis sosial komunitas melakukan (a). transfer pengetahuan, pendampingan, fasilitasi terhadap inovasi dan akses; (b) merangkul partisipasi multipihak dengan membangun ikatan dalam komunitas, kerjasama dan dukungan multi pihak. Untuk menghasilkan ragam inovasi, ragam nilai tambah, jangkauan pasar dan dukungan regulasi. Ini bekerja untuk mencapai skala ekonomi , meningkatkan ekonomi regional sehingga daya saing kawasan pertanian terwujud. SUMMARY REPORT SILFIA. Community Entrepreneurship to Develop the Competitiveness of Agricultural Cluster Areas. Supported by promotors are HELMI, MELINDA NOER dan HENMAIDI The background of this research is the need for enrichment of entrepreneurial knowledge that transforms individual patterns into collective patterns and reconstructs business models to build the competitiveness of agricultural cluster areas. So far, studies and approaches to entrepreneurship have been dominated by individual and corporate systems. This approach is unsuitable to develop regional competitiveness because the entrepreneurs are small-scale farming that have limited resources, capabilities, and access. The knowledge obtained from this research is in the form of conceptual community entrepreneurship in agricultural cluster areas and shows the ability of community entrepreneurship to transform an individual into collective systems to build competitiveness in agricultural areas. Community entrepreneurship in agricultural areas is an entrepreneurial interaction that has general characteristics with the dimensions of regional competitiveness. The interaction of entrepreneurship aspects and regional competitiveness, namely communities, agribusiness clusters, and shared resources. This interaction resulted in four community entrepreneurship variables, namely collective innovation, collective supply chain management, collective accessibility to economic resources and opportunities, profit accumulation, and benefit-sharing. The research problem is why community entrepreneurship has not been optimal in developing the competitiveness of agricultural cluster areas. The research question is how is the development of community entrepreneurship in agricultural cluster areas and how do community entrepreneurship develop the competitiveness of agricultural cluster areas? This study aims to analyze the condition of community entrepreneurship in agricultural cluster areas and reconstruct community social enterprise models to develop the competitiveness of agricultural cluster areas. This research proves that entrepreneurship in agricultural areas, which has been tied to individual patterns, needs to be shifted to a collective pattern. This requires business actors who are dominated by small-scale farming, to achieve economies of scale, to grow the regional economy so as to develop the competitiveness of agricultural areas. The development of community entrepreneurship in agricultural areas varies: strong, moderate and weak. Strongly managed in the form of a community social business Community social businesses do (a). knowledge transfer, mentoring, facilitation of innovation and access; (b) embracing multi-stakeholder participation by developing community bonds, collaboration and multi-stakeholder support. This is to produce a variety of innovations, a variety of added values, market reach and regulatory support. stakeholder participation to implement modern business management. It works to achieve economies of scale, improve regional economies so that the competitiveness of agricultural cluster areas is realized.

Actions (login required)

View Item