Jo, Jolianis (2021) ANALISIS DURASI MENGANGGUR TENAGA KERJA TERDIDIK DI INDONESIA DARI PERSPEKTIF PENAWARAN TENAGA KERJA. Doctoral thesis, Universitas Andalas.
|
Text
COVER DAN ABSTRAK.pdf Download (334kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (181kB) | Preview |
|
|
Text
BAB VI PENUTUP.pdf Download (153kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (467kB) | Preview |
|
|
Text
DISERTASI JOLIANIS.pdf Download (14MB) | Preview |
Abstract
Salah satu karakteristik pengangguran di Indonesia adalah tingginya jumlah pengangguran terdidik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis durasi menganggur tenaga kerja di Indonesia dari perspektif penawaran tenaga kerja pada tingkat nasional, tingkat pulau dan tingkat provinsi. Variabel terikat adalah pengangguran terdidik dan durasi menganggur, sedangkan variabel bebas adalah tingkat pendidikan, pelatihan kerja, pengalaman kerja, umur, jenis kelamin, status perkawinan, kedudukan dalam rumah tangga, dan wilayah tempat tinggal. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Model penelitian dikembangkan dari job search theory yang diuji dengan analisis regresi logistik. Temuan penelitian ini adalah: 1) Pada tingkat nasional, pengangguran terdidik dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pelatihan kerja, pengalaman kerja, umur, jenis kelamin, dan status perkawinan, sedangkan dan kedudukan dalam rumah tangga dan wilayah tempat tinggal tidak mempengaruhi pengangguran terdidik. Tenaga kerja terdidik berpeluang besar menganggur apabila berada di wilayah pulau Jawa dan berpeluang besar dapat bekerja apabila berada di pulau Maluku. Durasi menganggur dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pelatihan kerja, pengalaman kerja, umur, status perkawinan dan wilayah tempat tinggal, sedangkan jenis kelamin dan kedudukan dalam rumah tangga tidak mempengaruhi durasi menganggur. Pengangguran terdidik akan menganggur lebih lama apabila berada di wilayah pulau Jawa dan akan menganggur lebih singkat apabila berada di pulau Maluku. 2) Pada tingkat pulau, secara umum pengangguran terdidik dipengaruhi tingkat pendidikan, pelatihan kerja, pengalaman kerja dan status perkawinan, namun pada wilayah Papua terjadi pengaruh negative tingkat pendidikan terhadap pengangguran terdidik, dimana tamatan perguruan tinggi memiliki peluang lebih besar menganggur dibandingkan dengan tamatan SMA/sederajat. Durasi menganggur pada masing-masing pulau di Indonesia pada umumnya dipengaruhi tingkat pendidikan dan pelatihan kerja, namun pada wilayah Papua terjadi pengaruh yang negative tingkat pendidikan terhadap durasi menganggur, pengangguran terdidik yang tamat perguruan tinggi memiliki peluang menganggur lebih lama dibandingkan dengan tamatan SMA/sederajat. 3) Pada tingkat provinsi diketahui bahwa secara umum pengangguran terdidik dipengaruhi oleh variabel tingkat pendidikan, pelatihan kerja, pengalaman kerja, umur dan status perkawinan. Pada provinsi Papua Barat terjadi pengaruh negative tingkat pendidikan terhadap pengangguran terdidik, dimana tamatan perguruan tinggi memiliki peluang lebih besar menganggur dibandingkan dengan tamatan SMA/sederajat
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. Adrimas, MS |
Uncontrolled Keywords: | Pengangguran Terdidik, Durasi Menganggur, Job Search Theory |
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Divisions: | Fakultas Ekonomi |
Depositing User: | s3 Ilmu Ekonomi |
Date Deposited: | 22 Jul 2021 03:47 |
Last Modified: | 22 Jul 2021 03:47 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/77997 |
Actions (login required)
View Item |