GAMBARAN ANGKA KEJADIAN GANGGUAN ANXIETAS PADA WARGA KELURAHAN PADANG BESI KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG AKIBAT BANJIR BANDANG 24 JULI 2012

RIGO, JUNAIDI (2013) GAMBARAN ANGKA KEJADIAN GANGGUAN ANXIETAS PADA WARGA KELURAHAN PADANG BESI KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG AKIBAT BANJIR BANDANG 24 JULI 2012. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

Text (SKRIPSI) 429.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (255kB)

Abstract

Sampai saat ini hipertensi masih menjadi masalah kesehatan karena beberapa hal, antara lain meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yang belum mendapat pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas (Yogiantoro, 2009). Tekanan darah dipandang normal jika berada pada kisaran dibawah 120/80 mmHg menderita hipertensi apabila tekanan darah mencapai 140/90mmHg keatas. Disebut Hipertensi Esensial (Primer) bila tidak diketahui penyebabnya, biasanya merupakan kombinasi antara berbagai faktor genetik dan lingkungan yang menyebabkan fenotipe hipertensif (Kowalski, 2010). Angka kejadian hipertensi esensial adalah 95% dari keseluruhan kejadian hipertensi. Para ahli sependapat bahwa hipertensi esensial berhubungan dengan berbagai faktor risiko (Yogiantoro, 2009). Kewaspadaan akan datangnya hipertensi memicu para ahli membuat klasifikasi prehipertensi yaitu tekanan darah sistolik yang berada pada kisaran 120 – 139 mmHg, tekanan darah diastoliknya pada nilai 80 – 89 mmHg. Bahaya hipertensi terletak pada kemampuannya menimbulkan kerusakan berbagai organ, 3 bahkan kematian diam diam tanpa menimbulkan rasa sakit pada penderita, dengan demikian hipertensi dijuluki “The silent Killer”. Di seluruh dunia diperkirakan 7.1 juta kematian terkait dengan tingginya tekanan darah, di Indonesia prevalensi hipertensi mencapai 31,7% (Kowalski, 2010).

Actions (login required)

View Item