LISA, OKTAVIA (2013) PEMBUATAN TABLET HASIL PENGGILINGAN BERSAMA MELOKSIKAM DENGAN POLIVINILPIROLIDON (PVP K-30) DAN EVALUASI LAJU DISOLUSINYA. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (SKRIPSI)
451.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (736kB) |
Abstract
Meloksikam merupakan obat golongan anti inflamasi non steroid (Non Steroidal Anti Inflamation Drugs / NSAIDs) non selektif, yang memiliki aktivitas analgesik dan anti inflamasi. Meloksikam bekerja dengan cara menghambat biosintesis prostaglandin yang merupakan mediator inflamasi melalui hambatan cyclooxygenase 2 (COX-2) yang lebih dominan dibanding hambatan jalur COX-1 (Sweetman, 2009). Meloksikam praktis tidak larut dalam air dan sangat sukar larut dalam etanol (96%) dan metanol (British Pharmacopoiea Commision, 2009). Selain digunakan pada manusia, meloksikam juga digunakan sebagai sediaan veteriner untuk hewan (Mahmood & Ashraf, 2011). Kelarutan merupakan salah satu sifat fisikokimia obat yang penting dalam meramalkan derajat absorsi obat dalam saluran cerna. Obat yang memiliki kelarutan yang kecil dalam air seringkali menunjukkan laju disolusi dan ketersediaan hayati yang rendah. Laju disolusi obat dalam cairan saluran cerna merupakan salah satu tahapan penentu (rate limiting step) absorpsi obat secara sistemik(Shargel & Yu, 1999). Laju disolusi obat di dalam saluran cerna dipengaruhi oleh kelarutan obat itu sendiri (Sutriyo, Rosmaladewi, Filosane, 2005). Teknik co-grinding merupakan salah satu metode untuk meningkatkan laju disolusi dan ketersediaan hayati obat yang sukar larut dengan menggunakan polimer yang mudah larut dalam air (Yamada, Saito, Imai &Otagiri,1999). Teknik co-grinding merupakan cara yang relatif sederhana dibanding teknik lainnya karena tidak memerlukan pelarut organik (Jalali, Validazeh, Dastmalchi, Shadbad, Jalali, Adibkia & Mohammadi, 2007). Penggilingan bersama obat yang sukar larut air dengan berbagai polimer hidrofilik akan menyebabkan modifikasi sifat padatan senyawa obat sehingga kelarutan dan bioavaibilitas obat akan meningkat. Pada saat penggilingan, padatan kristalin akan mengalami transformasi menjadi fase amorf dalam rantai polimer (Colombo, Grassi, Grassi, 2009). Penggunaan polimer hidrofilik pada co-grinding berguna untuk mencegah perubahan kembali yang cepat bentuk amorf ke bentuk kristal akibat penggilingan (Bazegar, Validazeh, & Adibkia, 2007)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | Yth Vebi Dwi Putra |
Date Deposited: | 04 May 2016 01:33 |
Last Modified: | 04 May 2016 01:33 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/7292 |
Actions (login required)
View Item |