HUBUNGAN SOSIAL BURUH NELAYAN DENGAN PEMILIK ALAT TANGKAP BAGAN DI KENAGARIAN AIR BANGIS (Studi Kasus: Kenagarian Air Bangis Kec: Sungai Beremas Kab: Pasaman Barat)

SISKA, HANDAYANI (2013) HUBUNGAN SOSIAL BURUH NELAYAN DENGAN PEMILIK ALAT TANGKAP BAGAN DI KENAGARIAN AIR BANGIS (Studi Kasus: Kenagarian Air Bangis Kec: Sungai Beremas Kab: Pasaman Barat). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Fulltext)
1454.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Masyarakat nelayan merupakan suatu komonitas yang berdomisili di daerah pesisir pantai dan menggantungkan hidupnya dari alam sekitarnya guna memenuhi hidup sehari-hari, nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam beroperasi penangkapan ikan di laut. Kondisi masyarakat nelayan di Kabupaten Pasaman Barat memiliki potensi sumber daya yang berada di wilayah pesisir dan laut. Secara fisik geografis memiliki garis pantai yang memiliki sumber daya pesisir belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan demikian masyarakat air bangis melakukan eksistensi terhadap perkembangan laut. Majikan juga memberikan keuntungan kepada nelayan dimana nelayan tidak susah mencari penadah hasil tangkapan ikannya, sesampai di tepi pantai sudah ada pihak (majikan) yang bersedia membeli hasil tangkapannya. Tujuan penelitian adalaha untuk untuk mengetahui pengelolaan sumber daya ekonomi pada masyarakat nelayan di kenagarian Air Bangis. Dan untuk mengetahui hubungan buruh dengan majikan di kenagarian Air Bangis. Peneitian ini menggunkana metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif digunakan dalam rangka menjelaskan dan menganalisa fenomena sosial pada masyarakat nelayan kecil di Kenagarian Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat khususnya mengenai pekerjaan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan jumlah penelitian, data yang dicari dikelompokan menjadi dua kelompok yakni data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan sewaktu penelitian yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder merupakan data yang didapat dari sumbersumber tertulis baik berupa laporan, artikel, Koran maupun buku-buku. Proses analisis data dimulai dari menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu hasil wawancara, hasil pengamatan yang sudah dituliskan dalam bentuk catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya. Pola bagi hasil tangkap pada masyarakat nelayan yang berada pada Nagari Air Bangis Kec.Sungai Beremas Kab.Pasaman Barat lebih bersifat kekeluargaan, karena dalam kegiatan melaut hanya diisi keluarga terdekat mereka seperti bapak, anak, paman, atau sepupu terdekat mereka, sehingga pola bagi hasil melaut tidak begitu dipermasalahkan. Dalam pembagian hasil melaut ditentukan dengan banyaknya anggota yang ikut melaut, bekal (modal) pada saat turun melaut serta pemilik perahu atau pemilik alat tangkap. Seperti contoh dalam aktifitas melaut saat menggunakan alat tangkap jenis paying yang biasa digunakan untuk menangkap udang, hasil dari tangkapan tersebut dibagi dua antara nelayan dengan yang punya paying, sementara jatah untuk nelayan dibagi lagi dengan anggota yang ikut melaut. Hubungan patron-klien yang terjadi dalam kehidupan masyarakat nelayan, selamanya tidak akan dapat dipisahkan, karena ketergantungan seorang nelayan yang tidak memiliki alat tangkap atau perahu sendiri.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Depositing User: ms Meiriza Paramita
Date Deposited: 04 May 2016 01:34
Last Modified: 04 May 2016 01:34
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/7291

Actions (login required)

View Item View Item