Yoga, Ariedja Winatha (2021) Analisis Konsentrasi PM2.5 Akibat Pandemi COVID-19 di China, Malaysia, dan Singapura. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (198kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version Download (315kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V Penutup)
BAB V PENUTUP.pdf - Published Version Download (181kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (296kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
DRAFT TUGAS AKHIR YOGA ARIEDJA WINATHA.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (11MB) |
Abstract
Pandemi COVID-19 memengaruhi kegiatan manusia yang terbatas sehingga berdampak pada kondisi pencemaran udara. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan membandingkan konsentrasi PM2.5 selama masa pandemi COVID-19 dengan konsentrasi PM2.5 sebelum masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur dan mengambil data sekunder. Data sekunder diperoleh dari aplikasi IQ Air Visual. Metode pengambilan data sekunder dilakukan sesuai dengan hasil yang tertera pada aplikasi IQ Air Visual. Data kondisi meteorologi seperti temperatur, kelembapan, dan kecepatan angin diperoleh dari hasil aplikasi IQ Air Visual. Pengambilan data konsentrasi PM2.5 dilakukan 31 hari diamati selama 12 jam kerja dari pukul 6:00 sampai dengan pukul 17:00 sesuai dengan jam yang ada di Negara China, Malaysia, dan Singapura. Analisis data dilakukan secara deskriptif yaitu menganalisis konsentrasi PM2.5 selama masa pandemi COVID-19, dibandingkan dengan menganalisis konsentrasi PM2.5 sebelum masa pandemi COVID-19. Hasil penelitian rata-rata konsentrasi PM2.5 di Kota Beijing 38,8 µg/m3, Kota Shanghai 32,7 µg/m3, Kota Tianjin 37,8 µg/m3, Kota Wuhan 28,9 µg/m3, Negara Singapura 9,6 µg/m3, Kota Kuala Lumpur 12,2 µg/m3, dan Kota Putrajaya 13,2 µg/m3. Hasil dari penelitian ini menunjukan konsentrasi PM2.5 selama pandemi COVID-19 mengalami penurunan dibandingkan sebelum pandemi COVID-19 di Negara China, Malaysia, dan Singapura. Penurunan konsentrasi PM2.5 disebabkan terbatasnya aktivitas manusia di segala sector. Kondisi meteorologi memengaruhi penyebaran konsentrasi PM2.5 di Negara China, Malaysia, dan Singapura. Semakin tinggi temperatur maka semakin tinggi konsentrasi PM2.5. Semakin tinggi kelembapan maka semakin tinggi konsentrasi PM2.5. Semakin besar kecepatan angin maka semakin rendah konsentrasi PM2.5. Kata kunci: Konsentrasi PM2.5, kondisi meteorologi, pandemi, COVID-19.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. VERA SURTIA BACHTIAR, S.T, M.Sc, Ph.D |
Subjects: | A General Works > AC Collections. Series. Collected works |
Divisions: | Fakultas Teknik > Lingkungan |
Depositing User: | s1 teknik lingkungan |
Date Deposited: | 15 Mar 2021 04:29 |
Last Modified: | 15 Mar 2021 04:29 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/72609 |
Actions (login required)
View Item |