APLIKASI BAKTERI PROBIOTIKPediococcus pentosaceus DAN KOTORAN KAMBING UNTUK PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH DAUN KAKAO

MISTIA, SARI (2012) APLIKASI BAKTERI PROBIOTIKPediococcus pentosaceus DAN KOTORAN KAMBING UNTUK PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH DAUN KAKAO. Masters thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Tesis Fulltext)
1399.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (488kB)

Abstract

Bakteri asam laktat (BAL) atau Probiotik adalah kelompok bakteri grampositif yang tidak membentuk spora dan dapat memfermentasikan karbohidrat untuk menghasilkan asam laktat. Pada aktivator kompos, secara umum telah banyak digunakan seperti EM4 dan mengandung empat bakteri aktif yang terdiri dari Rhodopsuedomonas spp, Lactobacillus spp, Saccaromyces spp dan Actinomycetes. Pediococcus pentosaceus merupakan salah satu probiotik yang dapat bekerja pada suhu ±30oC dan pH optimumnya 6 (Supriyadi, 2011). Pediococcus pentosacues hasil fermentasi Anonna Muricatta ini terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Staphylococus aureus dan Steptococcus sp., (Syukur, Utami, dan Dharma, 2011). Pediococcus pentoesaseus diaplikasikan kedalam proses pengomposan akan membantu mempercepat proses pengomposan karena yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Lysteria monocytogenesis, Bacillus subtillis, Stapylicoccus aureus, Eshericia coli, Salmonella thipy (Endang, 2011), sehingga kerja dari bakteri dekomposisi pada kotoran kambing dapat bekerja lebih efektif sehingga proses pengomposan lebih cepat. Selain itu juga kotoran kambing mempunyai rasio C/N yang rendah sehingga dapat mempercepat proses dekomposisi, smakin rendah nilai C/N waktu yang dibutuhkan untuk pengomposan juga smakin singkat (Indriani, 1999). Dari beberapa analisa unsur hara terhadap masing-masing 4 pupuk kandang, ternyata kotoran kambing yang memiliki unsur hara yang lebih baik dibandingkan dengan unsur hara pada kotoran ternak lainya. Tabel 1. Kadar unsur hara kotoran kambing Kotoran Hewan Kadar air (%) Bahan Organik (%) N (%) P2O5 (%) K20 (%) CaO (%) Rasio C/N Kambing 64 31 0,7 0,4 0,25 0,4 20-25 Sumber : Pinus Lingga, 1991 Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan pembuatan kompos dari material daun kakao dengan menggunakan aktivator kotoran kambing dengan menggunakan Probiotik Pediococcus pentosaceus, serta dilakukan pemeriksaan terhadap kadar air, nitrogen (N), karbon organik (C), fosfor (P), kalium (K) dari kompos yang dihasilkan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: ms Meiriza Paramita
Date Deposited: 03 May 2016 09:34
Last Modified: 03 May 2016 09:34
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/7172

Actions (login required)

View Item View Item