PENGARUH SUPLEMENTASI MINERAL BERBASIS BAHAN LOKAL TERHADAP DAYA TETAS, LAMA MENGERAM DAN BOBOT TETAS ENTOK

Resi, Gustina (2021) PENGARUH SUPLEMENTASI MINERAL BERBASIS BAHAN LOKAL TERHADAP DAYA TETAS, LAMA MENGERAM DAN BOBOT TETAS ENTOK. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover dab Abstrak)
Cover dan Abstrak .pdf - Published Version

Download (144kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1 (Pendahuluan))
BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Updated Version

Download (70kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB Akhir (Kesimpulan))
BAB Akhir (Kesimpulan).pdf - Updated Version

Download (55kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (140kB) | Preview
[img] Text (Skripsi full text)
Skripsi Resi Gustina.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja reproduksi entok yang ada di Payakumbuh dan untuk mengetahui pengaruh suplementasi mineral berbasis bahan lokal terhadap daya tetas, lama mengeram dan bobot tetas entok. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu penelitian tahap I: survey pada 30 peternak entok yang ada di wilayah Payakumbuh untuk mengetahui kinerja reproduksi entok yang dipelihara oleh peternak rakyat. Dari hasil penelitian tahap I diperoleh rataan populasi entok yang dimiliki oleh peternak adalah 21,57 ekor/peternak. Rataan umur pertama bertelur entok 5,66 bulan. Rataan frekuensi bertelur 4,63 kali per tahun. Rataan jumlah telur per periode 11,65 butir/ekor. Rataan jumlah telur yang menetas 9,46 butir/ekor. Rataan daya tetas 81,29%. Rataan jumlah anak yang hidup pasca disapih 7,93 ekor dengan persentase 86,65%. Penelitian tahap II: pengaruh suplementasi mineral berbasis bahan lokal terhadap daya tetas, lama mengeram dan bobot tetas entok. Penelitian ini menggunakan 90 ekor entok periode layer yang terdiri atas 75 ekor betina dan 15 ekor jantan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 5 kelompok. Ransum perlakuan terdiri dari: (P0) yaitu ransum basal + 8,4% mineral komplit mineral B-12, (P1) yaitu ransum basal + 8,4% mineral komplit tepung batu Halaban, (P2) yaitu ransum basal + 8,4% mineral komplit tepung batu Kamang. Parameter yang diukur adalah daya tetas, lama mengeram dan bobot tetas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa entok yang dipelihara peternak menunjukkkan performan reproduksi dan daya hidup anak beragam, terkait dengan keberagaman pemeliharaan, jumlah populasi entok dan pemberian pakan. Umur pertama bertelur berkisar antara 3,4-7,3 bulan, frekuensi bertelur 1,2-12,3 kali/tahun, jumlah telur 3,9-16,9 butir/ekor dan daya tetas 39,1-99,5%. Suplementasi mineral berbasis bahan lokal tidak nyata (P<0,05) mempengaruhi daya tetas, lama mengeram dan bobot tetas. Mineral komplit dari bahan lokal tepung batu memberikan pengaruh yang sama dengan mineral komplit komersial terhadap daya tetas, lama mengeram dan bobot tetas. Kata Kunci : Reproduksi Entok, Tepung Batu, Daya Tetas, Lama Mengeram, Bobot Tetas

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Prof. Dr. Ir. H. Khalil, M.Sc
Uncontrolled Keywords: Reproduksi Entok, Tepung Batu, Daya Tetas, Lama Mengeram, Bobot Tetas
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Fakultas Peternakan
Depositing User: S1 peternakan peternakan
Date Deposited: 15 Feb 2021 01:45
Last Modified: 15 Feb 2021 01:45
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/71651

Actions (login required)

View Item View Item