FITRI, DWI DARMAJUWITA (2013) EVALUASI RANSUMKOMPLIT BERBASIS LIMBAH TEBU OLAHAN UNTUK SAPI PENGGEMUKAN. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (TESIS)
532.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (596kB) |
Abstract
Saat ini pertambahan penduduk yang semakin tinggi akan memberikan dampak positif dan negatif dalam semua sektor kehidupan. Pada sektor peternakan semakin kecilnya lahan akan memberikan dampak terhadap ketesediaan bahan pakan yang dibutuhkan bagi ternak, terutama ternak ruminansia yang bahan makanan utamanya adalah berupa hijauan atau rumput. Selain itu dengan adanya tuntutan peningkatan susu dan daging, menyebabkan terjadinya kompetisi terhadap penggunaan limbah tanaman sebagai pakan ternak. Pemberian pakan ternak dalam butir-butiran semakin tidak ekonomis karena penurunan produksi biji-bijian dan juga dapat terjadinya kompetisi dengan kebutuhan manusia. Termasuk dalam menjalankan suatu usaha peternakan, biaya produksi yang paling tinggi terdapat biaya pakan yang mencapai 60-70%. Oleh karena itu untuk mengurangi dampak tersebut maka dilakukan pencarian bahan pakan alternatif yang ketersediaannya terus-menerus, harganya murah, tidak mengganggu proses metabolisme ternak dan terutama tidak bersaing dengan manusia. Pakan tersebut merupakan bahan pakan non-konvensional yang berasal dari limbah pertanian dan limbah agro-industri. Salah satunya adalah limbah tebu yang merupakan limbah dari tanaman tebu yang biasanya hanya dibiarkan atau dibuang setelah tebu dipanen. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik tahun (2009) Luas areal perkebunan tebu dari tahun ke tahun semakin bertambah seiring dengan bertambahnya industri gula nasional. Sampai dengan tahun 2009 luas lahan perkebunan tebu di Indonesia 473 ribu ha atau naik 2,9% dibanding 460 ribu ha pada tahun 2008. Sejalan dengan meningkatnya areal perkebunan tebu, juga meningkatkan produksi tebu sekitar 2,8% menjadi 2,85 juta ton pada 2009 dari tahun sebelumnya 2,66 juta ton dan diperkirakan produksi ampas tebu adalah 0,91 juta ton pada tahun 2009 atau 0.32 ton per tahun. Dalam hal ini limbah tebu yang diteliti berasal dari daerah jorong Tabek, Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok adalah daerah penghasil tebu. Lahan tebu masyarakat di daerah ini sangat luas yaitu +415 ha. Di daerah ini juga dikembangkan usaha peternakan sapi potong. Kecamatan Hiliran Gumanti yang berada di Kabupaten Solok secara geografis terletak antara 1˚02΄27” – 1˚20΄40” LS dan 100˚51΄19” 13 - 101˚14΄09” BT dengan ketinggian 1.458 m dari permukaan laut serta memiliki luas kecamatan 263,28 KM². Tanaman tebu mempunyai keuntungan yaitu toleran terhadap musim panas, tahan terhadap hama dan penyakit, serta mudah tersedia pada musim kemarau. Menurut Dwiyanto, et al., (2001) pucuk tebu memiliki daya cerna dan nilai gizi yang relatif rendah, hal tersebut dapat dilihat dari kandungan serat kasarnya dan kadar lignin sangat tinggi, yaitu masing-masing sebesar 46,5% dan 14% sedangkan ampas tebu mengandung serat kasar 31,80%, lignin sebanyak 22,09%. Maka dari itu nilai kecernaan ampas tebu yang belum diolah sangat rendah karena tingginya kadar lignin dalam ampas tebu.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | Yth Vebi Dwi Putra |
Date Deposited: | 03 May 2016 07:07 |
Last Modified: | 03 May 2016 07:07 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/7055 |
Actions (login required)
View Item |