IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PERKUATAN (RETROFITTING) RUMAH BERDINDING BATAKO (HOLLOWBRICK)

TIFANNY, AYUMA (2013) IDENTIFIKASI KERUSAKAN DAN PERKUATAN (RETROFITTING) RUMAH BERDINDING BATAKO (HOLLOWBRICK). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Fulltext)
1368.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Provinsi Sumatera Barat termasuk berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan (sesar) Semangko. Di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif. Menurut catatan ahli gempa wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus. Bencana tersebut terjadi sebagai akibat dua gempa yang kurang dari 24 jam pada lokasi yang relatif berdekatan (Darmoko, 2009). Gempa yang terjadi pada hari Rabu 30 September 2009 mengakibatkan kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatera Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat. Menurut data Satkorlak PB, banyaknya 6.234 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3 kota dan 4 kabupaten di Sumatera Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, dan korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang dan 78.604 rumah rusak ringan. Sebagian besar korban jiwa dan kerugian material yang terjadi disetiap gempa bumi disebabkan oleh rusak/runtuhnya bangunan-bangunan ”Non- Engineered”. Bangunan ”Non-Engineered” adalah bangunan rumah tinggal dan bangunan komersil sampai 2 lantai yang dibangun oleh pemilik menggunakan tukang setempat, menggunakan bahan bangunan yang didapat setempat, tanpa bantuan arsitek maupun ahli struktur. Salah satu upaya untuk mengurangi risiko gempa di masa yang akan datang adalah memperkenalkan unsur-uinsur ketahanan gempa pada bangunan ”Non-Engineered” selama kegiatan rekonstruksi bangunan yang rusak pasca gempa. Dari sekian banyak kerusakan yang terjadi pada rumah warga masyarakat kota Padang, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada salah satu rumah masyarakat yang menggunakan dinding batako (hollowbrick) dan berlokasi di daerah Lubuk Buaya. Peneliti ingin memperkenalkan prinsip retrofitting guna memperbaiki rumah pasca gempa tersebut dengan membuat Tugas Akhir yang berjudul ”Identifikasi Kerusakan dan Perkuatan (Retrofitting) Rumah Berdinding Batako (Hollowbrick)”.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Sipil
Depositing User: ms Meiriza Paramita
Date Deposited: 03 May 2016 04:39
Last Modified: 03 May 2016 04:39
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/7011

Actions (login required)

View Item View Item