Laela, Mustika (2020) PENERAPAN REHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL OLEH PENYIDIK SATUAN RESERSE NARKOBA POLRES BUKITTINGGI TERHADAP KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (307kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I Pendahuluan)
Bab I.pdf - Published Version Download (367kB) | Preview |
|
|
Text (Bab IV Penutup)
Bab IV.pdf - Published Version Download (197kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (285kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Menurut penjelasan pasal 54 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, korban penyalahgunaan narkotika adalah orang yang tidak sengaja menggunakan narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa, dan/atau diancam untuk menggunakan narkotika, tanpa adanya unsur niat atau kesengajaan. Pasal 54 Undang-Undang Narkotika mengatur bahwa “pecandu dan korban penyalahguna narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial”. Namun kebijakan menempatkan korban ke tempat rehabilitasi tidak berjalan dengan baik. Sementara itu, penyidik Polri memiliki kewenangan dalam kasus narkotika sesuai ketentuan pasal 81 Undang-Undang Narkotika sehingga membuka peluang untuk menerapkan rehabilitasi medis dan sosial. Berdasarkan uraian diatas adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimana penerapan rehabilitasi medis dan sosial oleh penyidik Satuan Reserse Narkoba Polres Bukittinggi terhadap korban penyalahgunaan narkotika, 2) Apa saja kendala yang ditemui Penyidik Satuan Reserse Narkoba Polres Bukittinggi dalam menerapkan rehabilitasi medis dan sosial terhadap korban penyalahgunaan narkotika. Penelitian ini menggunakan metode yuridis sosiologis yang bersifat deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu Penerapan rehabilitasi medis dan sosial oleh penyidik Satuan Reserse Narkoba Polres Bukittinggi terhadap korban penyalahgunaan narkotika adalah dengan mengajukan permohonan asesmen kepada tim asesmen terpadu, kemudian mengeluarkan surat rekomendasi rehabilitasi dari penyidik dan terhadap korban penyalahgunaan narkotika yang merupakan anak dibawah umur selain diterapkan rehabilitasi akan dilakukan diversi. Kendala yang dihadapi oleh penyidik Satuan Reserse Narkoba Polres Bukittinggi dalam menerapkan rehabilitasi yaitu kurang kooperatifnya pihak keluarga dalam penerapan rehabilitasi oleh penyidik dan tidak memadainya fasilitas panti rehabilitasi yang ada di Bukittinggi yang berada dibawah Instusi Pemerintah yang bekerjasama dengan Satuan Reserse Narkoba Polres Bukittinggi. Dalam mengatasi kendala tersebut penyidik tetap melakukan penerapan rehabilitasi sekalipun tidak kooperatifnya pihak keluarga serta melakukan penyuluhan-penyuluhan narkotika kepada masyarakat. Dalam mengatasi terbatasnya fasilitas panti rehabilitasi, penyidik melakukan rujukan rehabilitasi ke panti rehabilitasi yang berada di Kota Padang agar tetap dapat diterapkannya rehabilitasi. Kata Kunci : penyidik, korban penyalahgunaan narkotika, rehabilitasi
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. A. Irzal Rias, S.H., M.H |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | S1 Ilmu Hukum |
Date Deposited: | 26 Jan 2021 06:42 |
Last Modified: | 26 Jan 2021 06:42 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/68264 |
Actions (login required)
View Item |