DESTRIN, YOLANDARI (2015) FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN UANG ELEKTRONIK ( E-MONEY ). Diploma thesis, UPT. Perpustakaan Unand.
Text
201508271211th_destrin yolandari 1110512067.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Latar Belakang E-money (Uang Elektronik) adalah instrumen pembayaran non tunai. Produk ini menyimpan sejumlah nilai uang yang tersimpan dalam peralatan elektronis, nominal uang yang tersimpan secara elektronis dilakukan dengan menukarkan sejumlah uang atau melalui pendebitan rekening bank yang kemudian disimpan dalam peralatan elektronis, dengan nilai uang telah tersimpan secara elektronik pada server yang kemudian dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di internet yaitu dengan merchant-merchant yang telah bekerjasama dengan produsen e-money tersebut. ( Safitrahaya, 2013 ) Menururt peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009 Tanggal 13 April 2009 tentang E-monay (uang elektronik), uang Elektronik harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut : diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit, yang berarti ini bersamaan penggunaannya dengan kartu debit, dimana harus memiliki saldo awal untuk dapat menggunakan fasilitas ini. Selanjutnya adalah nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip, selanjutnya adalah nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan. 2 Tujuan dari e-monay adalah sebagai alat pembayaran dapat memberikan manfaat berupa memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi transaksi pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai selain itu pemegang kartu elektronik tidak lagi menerima uang kembalian dalam bentuk barang (seperti permen) akibat padagang tidak mempunyai uang kembalian bernilai kecil (receh),bukan hanya itu uang elektronik juga memiliki tingkat efisiensi yang tinggi karna sangat applicable untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi, seperti: transportasi, parkir, tol, fast food, dll. Hasil Survei LCS ( less cash society) berkaitan dengan sikap, prilaku, dan preferensi dunia usaha terhadap instrumen pembayaran non-tunai menunjukan bahwa animo dunia usaha sangat besar dalam menerima instrumen ini. Hal ini mengindikasikan bahwa sistem pembayaran non-tunai sangat mungkin dilakukan di Indonesia, walaupun sosialisasi ini dapat dikatakan terlambat jika dibandingkan dengan Singapur. (Bank Indonesia, 2006) Sebenarnya sistem pembayaran non-tunai sudah disosialisasikan sejak tahun 2007, namun baru ramai diperbincangkan di tengah masyarakat sejak muncul Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) pada tahun 2013 ini. GNNT adalah gerakan yang digalakkan oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan bank swasta maupun BUMN, perusahaan telekomunikasi, dan perusahaan lain yang mendukung gerakan ini, untuk mensosialisasikan sistem pembayaran non-tunai dalam rangka menciptakan less cash society. Agar gerakan ini berjalan dengan baik maka Bank Indonesia 3 berusaha menciptakan mindset di masyarakat bahwa berjalannya sistem pembayaran non-tunai mengindikasikan masyarakat yang sudah modern. Di masyarakat, sistem pembayaran non-tunai sudah lama digunakan yaitu melalui penggunaan kartu kredit. Bagi masyarakat menengah ke atas mungkin sudah terbiasa melakukan pembayaran dengan kartu kredit, tapi tidak untuk kalangan menengah ke bawah. Bagi masyarakat menengah ke bawah sangat sulit untuk mendapatkan kepercayan bank dalam hal kepemilikan kartu kredit. Oleh karena itu, pada GNNT ini sistem pembayaran non-tunai yang mungkin bisa dilakukan oleh semua kalangan adalah e-money. Saat ini sudah banyak variasi e-money mulai dari kartu e-money sampai rekening ponsel. Selain karena munculnya GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai), manfaat penggunaan sistem pembayaran non-tunai sangat besar sekali. Sistem ini dapat memperkecil resiko kehilangan uang. Masyarakat tidak akan khawatir uangnya dicuri, karena uang tersebut sudah tercatat hanya dalam sebuah kartu atau catatan saldo rekening ponsel. Manfaat lainnya, dengan sistem ini Bank Indonesia dapat mengontrol perputaran uang di masyarakat sehingga inflasi dapat dikontrol dengan baik. Selain itu, Bank Indonesia dapat menghemat biaya operasional untuk memproduksi uang, baik uang kertas maupun uang logam yang mudah rusak. Karena umur penggunaan kartu lebih lama daripada umur penggunaan uang kertas yang mudah robek, basah, dan rusak. Bank Indonesia mulai menerapkan gerakan nasional non tunai (GNNT) pada tanggal 14 agustus 2014 di Jakarta, uang elektronik merupakan salah satu gerakan nontunai yang harus di biasakan oleh masyarakat, masyarakat seharusnya menyadari 4 bahwa uang elektronik memiliki tingkat efisiensi dan evektivitas yang tinggi. (Bank Indonesia, 2006) Bank Indonesia telah melakukan launching dan talkshow di universitas andalas pada tanggal 1 september 2014, bertujuan agar generasi penerus memiliki gerakan non tunai yang dapat di biasakan hingga tingkat dewasa nanti. Menurut Bank Indonesia, universitas andalas memiliki peran yang besar untuk menyukseskan gerakan nasional non tunai karena Universitas Andalas merupakan salah satu dari 12 kampus di Indonesia yang di pilih sebagai tempat launching uang elektronik, bank Indonesia menjadikan Universitas Andalas sebagai wadah dalam sistem less cash society dengan bekerja sama dengan beberapa perbankan di Sumatra Barat agar memberikan jasa pembuatan kartu uang elektronik secara besar-besaran supaya warga kampus Universitas Andalas dapat ikut menyukseskan dan berperan dalam GNNT. (wahyudi, 2015) Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Uang ElekTronik Pada Mahasiswa Universitas Andalas“
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Divisions: | Fakultas Ekonomi > Ilmu Ekonomi |
Depositing User: | Ms Lyse Nofriadi |
Date Deposited: | 05 Feb 2016 06:46 |
Last Modified: | 05 Feb 2016 06:46 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/672 |
Actions (login required)
View Item |