ZAINIMAL, ZAINIMAL (2013) TAREKAT DALAM MASYARAKAT PERKOTAAN Studi Kasus Tarekat Naqsyabandiyah Surau Nurul Yaqien Lubuk Kilangan Padang. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.
Text (thesis)
644.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena ritual tarekat Naqsyabandiyah surau Nurul Yaqien Lubuk Kilangan Padang yang berbeda dengan ritual tarekat pada jalur yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang penyebab eksisnya ritual tarekat pada masyarakat perkotaan, apa ciri-cirinya dan bagaimana pengalaman yang dialami oleh pengikut ritual tarekat di surau Nurul Yaqien Lubuk Kilangan Padang. Selama ini ritual tarekat Naqsyabanndiyah ini sering dilakukan oleh masyarakat pedesaan yang berasal dari orang-orang kurang terdidik dan berumur lanjut (tua). Munculnya fenomena ritual tarekat dalam masyarakat perkotaan merupakan suatu fenomena unik. Pengamal ritual tarekat tersebut berasal dari kalangan terdidik dan umumnya berumur masih muda dan kuat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi. Teori ini digunakan karena penelitian ini ingin mengungkapkan realita kehidupan seharihari bisa dipahami oleh pengamal ritual tarekat. Kehidupan sehari-hari menampilkan diri sebagai kenyataan yang ditafsirkan oleh manusia dan iv mempunyai makna subyektif bagi mereka sebagai satu dunia yang koheren. Dunia keseharian pengamal rituala tarekat merupakan sesuatu yang intersubyektif. Dunia selalu dibagi dengan yang lainnya, di mana ia menjalani dan menafsirkannya. Dunia tak pernah bersifat pribadi, bahkan dalam kesadaran seseorang terdapat kesadaran orang lain. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Pengambilan informan dengan cara purposive dan dalam pengumpulan data digunakan metode observasi terlibat, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ritual tarekat surau Nurul Yaqien telah mengalami perubahan yang dilakukan oleh pimpinanya, baik dari aspek yang berkaitan dengan ritual tarekat, aspek pemikiran, ritual maupun praktiknya sebagai momen interaksi diri dalam dunia sosio-kultural. Ia memahami bahwa agama berdialektika dengan realitas masyarakat. Perkembangan cara berpikir masyarakat menyebabkan pemahaman dan praktik terhadap agama juga menjadi berkembang, termasuk ritual tarekat berdasarkan rasionalitas masyarakat perkotaan sebagai adaptasi tarekat dengan dunia sosio-kultural sebagai produk manusia. Adapun kondisi ketidakstabilan masyarakat perkotaan dalam menghadapi tantangan kehidupan sebagai momen identifikasi diri dengan dunia sosio-kultural. Tingkat pendidikan mempengaruhi pengalaman keagamaan terhadap ritual tarekat surau Nurul Yaqien dan terjadi pengelompokan status sosial pengikut tarekat tersebut pada masyarakat perkotaan. Fenomena tersebut dapat dilihat dari kalangan terpelajar yang tidak terlalu peduli dengan mitologi dan cerita luar biasa mengenai wali dan guru-guru tarekat. Sebaliknya, sebagian kalangan terpelajar menjadi sangat fanatik dengan hal tersebut.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Pascasarjana (Tesis) |
Depositing User: | Yth Vebi Dwi Putra |
Date Deposited: | 02 May 2016 08:03 |
Last Modified: | 02 May 2016 08:03 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/6672 |
Actions (login required)
View Item |