Marlina, Marlina (2020) KARAKTERISASI MINYAK ATSIRI TANAMAN JAHE (Zingiber officinale) DARI DAERAH KABUPATEN AGAM DENGAN GAS CHROMATOGRAPHY MASS SPECTROMETRY (GC-MS) DAN UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (69kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (46kB) | Preview |
|
|
Text (BAB Akhir (Kesimpulan dan Saran))
BAB Akhir (Kesimpulan dan Saran).pdf - Published Version Download (37kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (54kB) | Preview |
|
Text (Skripsi)
SKRIPSI.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Tanaman jahe (Zingiber officinale) telah banyak digunakan di Indonesia sebagai rempah-rempah dan obat tradisional. Jahe mengandung minyak atsiri yang telah lama diketahui dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit. Kandungan minyak atsiri jahe memiliki komposisi yang berbeda berdasarkan kondisi daerah tumbuhnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat didalam minyak atsiri jahe yang berasal dari daerah kabupaten Agam dan menentukan aktivitas sitotoksik terhadap minyak atsiri jahe. Isolasi minyak atsiri dilakukan dengan metoda distilasi dan karakterisasi minyak atsiri dilakukan dengan menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrometry (GC-MS). Rendemen yang didapat pada isolasi minyak atsiri rimpang jahe yaitu 0,3% dan pada daun jahe didapatkan 0,04%. Hasil analisis minyak atsiri dengan GC-MS diketahui bahwa pada rimpang jahe terdapat 41 komponen senyawa, dengan kandungan senyawa utamanya adalah sabinene sebesar 12,87%, diikuti oleh camphene (11,78%), 2,6-Octadienal,3,7-Dimethyl (10,82%), trans-Citral (7,65%), dan α-Cedrene (6,46%). Pada daun jahe terdapat 30 komponen senyawa, dengan komponen utamanya adalah caryophyllene sebesar 25,26%, diikuti oleh caryophyllene oxide (11,62%), α-Pinene (10,06%), β-Phellandrene (8,50%), dan β-Pinene (6,12%). Setelah dibandingkan dengan literatur yang ada, komponen senyawa kimia minyak atsiri yang didapatkan berbeda dengan daerah lain. Uji aktivitas sitotoksik dilakukan dengan metoda Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), menggunakan hewan uji larva udang Artemia salina Leach, dengan konsentrasi larutan uji 50 µg/mL, 25 µg/mL, 12,5 µg/mL, 6,25 µg/mL dan 3,125 µg/mL. Hasil penelitian menunjukkan minyak atsiri jahe bersifat sangat toksik dengan nilai LC50 30,0331 µg/mL.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dr. Suryati |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia |
Depositing User: | s1 kimia kimia |
Date Deposited: | 18 Nov 2020 04:00 |
Last Modified: | 18 Nov 2020 04:00 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/64729 |
Actions (login required)
View Item |