Aldi, Saputra (2020) EKSISTENSI PERANTAU MINANGKABAU DI KABUPATEN BUNGO-TEBO TAHUN 1963-2000. Masters thesis, Universitas Andalas.
|
Text (COVER & ABSTRAK)
cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (80kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
bab I.pdf - Published Version Download (98kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version Download (30kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf - Published Version Download (309kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
SKIRPSI FULL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Eksistensi Perantau Minangkabau di Kabupaten Bungo-Tebo Tahun 1963-2000 ”. Membahas mengenai sejarah migrasi dan eksistensi etnis Minangkabau di kabupaten Bungo-Tebo khususnya di ibukota kabupaten yaitu Muara Bungo. Migrasi adalah bentuk perpindahan dari satu daerah ke daerah lain. Permasalahan yang terjadi adalah banyaknya etnis Minangkabau yang pergi merantau/bermigrasi keluar dari kampung halamannya menuju kota-kota besar hingga kota lintas, termasuk kota lintas MuaraBungo. Tidak hanya sebatas itu saja, etnis Minangkabau juga terkenal sebagai etnis pedagang di berbagai daerah rantaunya. Fenomena sosial seperti ini tentunya memiliki faktor-faktor tertentu, membuat fenomena tersebut ada. Untuk itu perlu di ulas lebih dalam lagi, guna mencari tahu mengenai alasan etnis Minangkabau merantau, khususnya ke Muara Bungo yang menjadi ibukota kabupaten Bungo-Tebo. Selanjutnya alasan perantau Minangkabau menjadikan Muara Bungo sebagai daerah tujuan rantau., asimilasi perantau dengan etnis lokal, dan bagaimana eksistensi perantau Minangkabau di Muara Bungo. Dalam melakukan penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian Sejarah, mulai dari Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Histiografi. Diikuti dengan pengumpulan data menggunakan studi pustaka, wawancara, dan studi lapangan. Hasil penelitian menunjukan migrasi etnis Minangkabau ke Provinsi Jambi pada mulanya, datang secara bergelombang dan berangsur-ansur, menempati daerah-daerah yang dinilai potensial secara ekonomi dan berlangsung secara spontan. Pada pertengahan abad 18 mereka telah berhasil menempati berbagai daerah di Jambi Ulu ( Kerinci, Sarolangun, Muara Bungo dan Tebo). Faktor pendorong etnis Minangkabau menjadikan Bungo sebagai daerah tujuan rantau bermula dari hubungan antara Jambi dan Minangkabau yang sudah terjalin sejak lama, potensi ekonomi, kemiripan budaya, dekat dengan kampung halaman dan lain sebagainya. Faktor tersebut melahirkan asimilasi dan interakasi yang baik dari etnis Minangkabau dan etnis lokal Bungo (Bathin/Penghulu). Begitu juga dengan eksistensi para perantau Minangkabau di Muara Bungo, baik dari segi ekonomi maupun sosial-budaya. Kata Kunci : Eksistensi, Migrasi, Etnis Minangkabau, Muara Bungo, dan Asimilasi
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Primary Supervisor: | Witrianto, SS., M.Hum., M.Si |
Subjects: | L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | S1 Ilmu Sejarah |
Date Deposited: | 21 Sep 2020 02:23 |
Last Modified: | 21 Sep 2020 02:23 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/62252 |
Actions (login required)
View Item |