Rindu, Adelia Anisya (2020) MERAMAL NASIB SEBAGAI FENOMENA SOSIAL DARI MASYARAKAT MINANGKABAU DI PADANG. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (330kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (675kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 5 Penutup)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (242kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (333kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebiasaan lama dari masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat khususnya Kota Padang yang masih menggunakan praktek magi dalam kehidupannya. Sebagaimana diketahui telah lama tumbuh kepercayaan masyarakat Minangkabau terhadap magi, hingga sampai hari ini pun masih eksis dengan media barunya yaitu dalam dunia meramal yang sedang menjadi tren. Media ramal yang digunakan adalah kopi, kartu remi, dan tarot. Panggilan bagi peramal adalah suhu, sedangkan untuk orang yang diramal yaitu pasien. Di lain sisi, meramal nasib mempunyai kontradiksi dengan adat dan tradisi di Minangkabau yang bersumberkan Islam. Kontradiksi antara yang ideal dengan realita. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku meramal nasib, sebab meramal dengan media baru, dan pemahaman orang Minangkabau tentang fenomena meramal nasib di kota Padang. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa pengamatan terlibat dan wawancara mendalam. Pemilihan informan berdasarkan purposive sampling, di antaranya terbagi dua yaitu informan kunci dan biasa. Informan kunci yaitu peramal (suhu) dan orang Minang yang datang meramal nasib (pasien), sedangkan informan biasa adalah mayarakat yang bertempat di lingkungan peramal yang mengetahui masalah penelitian secara umum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktek magi dalam meramal nasib yang menjadi tren saat ini adalah kebiasaan baru yang bukan berasal dari Minangkabau, tetapi yang bermula dari Sungai Penuh, Kerinci. Dikembangkan dan dibawa oleh orang Kerinci ke Sumatera Barat, khususnya Padang. Awalnya adalah ramalan kopi saja, kemudian ditambahkan dengan kartu remi dan tarot agar semakin membuat puas pasien. Alasan dari penggunaan media tersebut yaitu kopi dipercayai sebagai bacaan yang dapat melihat sisi-sisi kehidupan, tidak jauh berbeda remi dan tarot juga dianggap dapat melihat kehidupan dan pelangkahan kedepan. Pandainya suhu di tiga tempat di Kota Padang dalam meramal nasib adalah karena proses manuntuik kepada suhu yang lain. Sehingga, suhu mempunyai proses meramal yang pada umumnya hampir sama. Kepercayaan pasien terhadap ramalan adalah karena ajakan orang terdekat, masalah yang sedang dihadapi, anggapan bahwa tidak bertentangan dengan agama, dan kenyamanan yang diberikan oleh suhu. Pemahaman orang Minang di sekitar tempat meramal yaitu praktek ramal memang berlawanan dari ajaran Minangkabau. Kata Kunci : Meramal Nasib, Magi, Masyarakat Minangkabau, Kepercayaan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Prof. Dr. rer. soz. Nursyirwan Effendi |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi |
Depositing User: | s1 antropologi sosial |
Date Deposited: | 18 Sep 2020 04:00 |
Last Modified: | 18 Sep 2020 04:00 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/62117 |
Actions (login required)
View Item |