Alfurqan, Alfurqan (2020) Perencanaan Gedung Evakuasi Vertikal di Daerah Muara Purus, Padang. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (98kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (127kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V Penutup)
BAB V Penutup.pdf - Published Version Download (107kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (89kB) | Preview |
|
Text (Tugas Akhir Full Text)
Tugas Akhir Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Sumatera Barat merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi. Karena pergerakan lempeng tektonik inilah yang nantinya akan menimbulkan dampak besar lainnya seperti tsunami dan atau likuefaksi. Dimana gempa besar yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di Sumatera Barat dengan menimbulkan likuefaksi pada wilayah Padang (BMKG/USGS, 2009). Lalu, pada tanggal 25 Oktober 2010 juga terjadi gempa yang menimbulkan tsunami setinggi 5 meter di daerah Pulau Pagai Selatan, Metawai (BMKG/USGS, 2010). Akibatnya banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang parah di lokasi tersebut. Oleh karena itu, dalam merencanakan suatu bangunan perlu memperhatikan keadaan di daerah tersebut dan juga kondisi lapisan tanah dibawahnya. Salah satu cara menentukan profil tanah dan potensi likuefaksi dengan menggunakan data CPT (Cone Penetration Test). Setelah mengetahui profil tanah dan potensi likuefaksi, lalu desain struktur atas dengan memperhitungkan beban gempa yang didapatkan melalui website Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman berdasarkan koordinat lokasi dan beban dari gelombang tsunami yang dihitung menggunakan FEMA P-646 (2012). Kemudian merencanakan fondasi yang sesuai dengan kondisi lapisan tanah dan memiliki daya dukung izin yang lebih besar dari beban ultimate terbesar dari struktur atas. Selain daya dukung yang diperhatikan, penurunan tanah juga harus diperhitungkan. Dimana penurunannya tidak boleh melebihi penurunan yang ditoleransi sesuai dengan jenis lapisan tanah. Metode yang dilakukan dalam pengerjaan proyek akhir meliputi pengambilan data CPT pada Muara Purus, Padang. Setelah itu, idenfikasi profil tanah dan analisis potensi likuefaksi, merencanakan struktur atas dengan menggunakan ETABS 2016, merangkum nilai hasil perletakan maksimal guna mendesain fondasi, dan mendesain fondasi memperhatikan hasil perletakan maksimum dan penurunannya. Dari hasil analisis potensi likuefaksi didapatkan di daerah Muara Purus, Padang berpotensi likuefaksi titik kedalaman 3,20 m dan 3,40 m. Dengan begitu dalam mendesain struktur atas dan fondasi perlu memperhatikan potensi likuefaksi. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan besar penurunan 8,74 mm dimana lebih kecil dari toleransi maksimal penurunan dengan nilai 32,00 mm.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Rina Yuliet, M.T. |
Uncontrolled Keywords: | gempa, tsunami, likuefaksi, CPT, fondasi |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Sipil |
Depositing User: | s1 Teknik Sipil |
Date Deposited: | 25 Aug 2020 07:16 |
Last Modified: | 25 Aug 2020 07:16 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/60425 |
Actions (login required)
View Item |