SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEGADAAN PERSEDIAAN BERAS PERUSAHAAN UMUM BADAN URUSAN LOGISTIK (BULOG) DIVISI REGIONAL SUMATERA BARAT

IDHAN, SANI (2015) SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEGADAAN PERSEDIAAN BERAS PERUSAHAAN UMUM BADAN URUSAN LOGISTIK (BULOG) DIVISI REGIONAL SUMATERA BARAT. Diploma thesis, UPT. Perpustakaan.

[img] Text
201502241213th_idhan sani.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (487kB)

Abstract

Tujuan utama dari suatu usaha umumnya adalah mencari laba sebanyak banyaknya. Dalam mencari laba ini penjualan barang dagang dan jasa merupakan sumber utama pendapatan usaha. Baik perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur. Untuk itu perusahaan sebagai unit usaha harus dapat mengelola sumber-sumber yang mempunyai nilai ekonomis yang terdapatdalam perusahaan. Hal ini tentunya juga melibatkan peranan pihak manajemen perusahaan untuk membuat kebijakan-kebijakan dalam mengelola sumber daya tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu sumber daya di dalam perusahaan adalah persediaan. Persediaan biasanya merupakan jumlah yang relatif besar dari aktiva lancar atau bahkan dari seluruh aktiva perusahaan. Di dalam perusahan dagang dimana perusahaan membeli barang untuk dijual kembali, maka pengelompokan persediaan hanya pada persediaan barang dagang dan persediaan perlengkapan. Sedangkan pada perusahaan manufaktur dimana perusahaan mengolah bahan baku menjadi barang jadi, maka persediaan dikelompokkan pada persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi, persediaan bahan penolong dan persediaan perlengkapan. Persediaan barang dagang merupakan aktiva yang paling aktif perputarannya dalam sebuah perusahaan dagang karena secara terus menerus terjadi transaksi pembelian dan penjualan atas barang tersebut. Oleh karenanya, persediaan memerlukan perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan yang baik agar tidak terjadi kekurangan persediaan yang dapat mengakibatkan aktivitas perusahaan tersebut terganggu. Adanya persediaan yang cukup untuk melayani permintaan pelanggan atau untuk keperluan produksi, merupakan faktor yang sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan usaha perusahaan. Jika terjadi penumpukan persediaan dalam jumlah yang berlebihan yang disebabkan oleh buruknya perputaran persediaan akan menimbulkan resiko dalam penyediaan dana atau modal kerja, peningkatan biaya penyimpanan, biaya pemeliharaan, biaya kesempatan dan resiko kerusakan persediaan. Kekurangan persediaan dapat berakibat terhentinya proses produksi, dan ini menunjukkan persediaan termasuk masalah yang cukup krusial dalam operasional perusahaan. Telalu besarnya persediaan atau banyaknya persediaan dapat berakibat terlalu tingginya beban biaya guna menyimpan dan memelihara ba hanselama penyimpanan di gudang Untuk mengantisipasi terjadi kekurangan stok persediaan, perusahaan telah merancang batas persediaan tersisa hingga dapat melakukan pembelian kembali. Perusahaan dapat melakukan pembelian kepada supplier yang sudah ada atau mencari supplier baru. Untuk perusahaan yang memiliki cabang atau perwakilan di daerah berbeda, kekurangan persediaan dapat di antisipasi dengan meminta penambahan persediaan dari kantor cabang lain dengan ketentuan dari kantor pusat. Pada umumnya hampir dapat dipastikan bahwa tidak semua barang yang dibeli atau diproduksi dalam suatu periode akuntansi dapat dijual dalam periode yang sama. Hal inilah yang menjadi faktor utama penyebab timbulnya masalah masalah akuntansi terhadap persediaan. Persediaan yang dimiliki harus dapat dipisahkan mana yang sudah dapat dibebankan sebagai biaya (harga pokok penjualan) yang akan dilaporkan dalam laba rugi dan mana yang masih belum terjual yang akan menjadi persediaan dalam neraca. Pemerintah Indonesia mendirikan Badan Usaha Logistik (Bulog) yang dibentuk melalui Keppres RI. No. 114/U/ KEP/5/1967 Tanggal 10 Mei 1967 untuk mengatasi masalah harga pembelian gabah ditingkat petani dan harga beras dipasaran. Setelah keluar Perturan Pemerintah (PP) No. 7 Tahun 2003 Bulog berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Bulog yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perum Bulog Divre (Divisi Regional) Sumbar merupakan Divre operasional karena Divre ini melakukan pengadaan. Divre Sumbar membawahi dua sub Divre ; yaitu sub Divre Bukittinggi dan sub Divre Solok, sedangkan untuk Kota Padang ditangani oleh Perum Bulog Divre Sumbar. Perum Bulog mempunyai tugas stabilisator harga yaitu pengamanan harga dasar pembelian gabah petani dengan menggunakan konsep Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan pengamanan harga beras dipasaran apabila harga penjualan beras dipasaran telah melampaui harga normal, melaksanakan pendistribusian harga beras untuk kelompok masyarakat miskin yang rawan pangan, melakukan pemupukan stok pangan nasional untuk berbagai keperluan public seperti keadaan darurat, konflik social, dan lain sebagainya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Perusahaan Umum Bulog menyelenggarakan fungsi-fungsi : (1) pengadaan dalam negeri, pengadaan luar negeri serta pengelolaan dan perawatan persediaan, (2) penganalisaan harga dan pasar. Penyaluran serta penyangkutan, (3) pengelolaan serta administrasi kepegawaian dan organisasi, hukum serta perlengkapan, (4) pendidikan dan pelatihan pegawai, (5) pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pengadaan, penyaluran keuangan, administrasi, pendidikan dan pelatihan pe gawai serta penelitian dan pengembangan. Dalam pemenuhan kebutuhan beras nasional, BULOG melakukan pengadaan melalui mitra kerja, unit penggilingan gabah dan beras (UPGB), satuan tugas pengadaan dalam negeri (SATGAS ADA DN) dan pengadaan beras regional. Dalam hal ini bagi bulog sistem informasi akuntansi bertujuan memberikan informasi tahapan serta aktivitas dalam suatu sistem dalam rangka menilai penting atau tidaknya aktivitas tersebut dilakukan menimbang manfaat ekonomi dan pertimbangan ekonomi yang akan dikorbankan. Bagi manajemen perusahaan sistem informasi akuntansi penting guna pengambilan keputusan, peningkatan kualitas serta peningkatan efisiensi kerja untuk menunjang kenaikan keuntungan perusahaan. Sistem informasi akuntansi persediaan juga dapat memberikan gambaran jelas bagi auditor mengenai sistem kerja pengdaan di Perum BULOG sehingga mempermudah proses audit. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat topik tentang sistem akuntansi persediaan pada PERUM BULOG Divre Sumatera Barat dengan tema, “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEGADAAN PERSEDIAAN BERAS SATUAN TUGAS PENGADAAN DALAM NEGERI PERUM BULOG DIVISI REGIONAL SUMATERA BARAT”

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Ekonomi > D3 Akuntansi
Depositing User: Mr Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 29 Jan 2016 03:10
Last Modified: 29 Jan 2016 03:10
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/595

Actions (login required)

View Item View Item