VINA, ADELIA (2016) PENGIKATAN DEPOSITO SEBAGAI JAMINAN TAMBAHAN DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA PT. BANK RAKYAT INDONE. Diploma thesis, Universitas Andalas.
Text (Skripsi Full Text)
201408251955th_skripsi vina lengkap.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (689kB) |
Abstract
Bank adalah bagian dari sitem keuangan dan sistem pembayaran bagi masyarakat, sehingga sistem perbankan harus selalu sehat. Keberadaan lembaga perbankan dalam sistem perekonomian suatu negara sangat penting karena bank merupakan lembaga intermediasi atau dengan kata lain bank dapat menerima simpanan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat. Dalam pemberian kredit, bank harus yakin dan percaya bahwa penerima kredit dapat mengembalikan pinjaman yang menjadi utangnya dengan penyediaan jaminanyang terdapat pada Pasal 1131 KUHPerdata. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Bukittinggi merupakan salah satu bank yang juga ikut menyediakan fasilitas kredit kepada masyarakat disertai dengan jaminan yang terdiri dari jaminan pokok dan jaminan tambahan. Salah satu jaminan tambahan yang digunakan adalah jaminan dalam bentuk kas atau deposito. Sehubung dengan hal diatas , terdapat permasalahan yang penulis angkat dalam skripsi ini adalah 1. Bagaimana pengikatan deposito sebagai jaminan tambahan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Bukittinggi. 2. Bagaimana eksekusi terhadap deposito sebagai jaminan tamabahan apabila debitur wanprestasi oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Bukittinggi. Untuk menjawab permasalahan diatas penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelian yuridis sosiologis (socio legalresearch) dengan melihat dan menganalisa ketentuan yang ada dalam peraturan perundangundangan dan melihat praktek yang terjadi dilapangan. Berdasarkan hasil penelitian maka didapat kesimpulan bahwa: 1. pengikatan deposito sebagai jaminan kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Bukittinggi dilakukan dengan membuat perjanjajian kredit sebagai perjanjian pokoknya yang nantinya juga diikuti dengan perjanjian tambahan untuk mengikat agunan sesuai dengan jenis agunan yang diberikan dan disertai perjanjian gadai untuk mengikat deposito sebagai jaminan tamabahan yang dilakukan dibawah tangan dan tidak didaftarkan dan diikuti dengan pemberian surat kuasa . 2. Eksekusi yang dilakukan terhadap deposito sebagai jaminan tambahan apabila terjadi wanprestasi adalah dimana bank terlebih dahulu akan melakukan perhitungan sisa nilai kredit dan kemudian mengambil langkah pencairan terhadap jaminan yang nilai dan jumlah jaminan yang lebih bisa mencukupi sisa kreditnya, sehingga deposito dalam posisi jaminan tambahan memungkinkan untuk dilakukan eksekusi terlebih dahulu apabila nilai sisa kreditnya mencukupi. Karena deposito yang dijaminkan berada dalam kekuasaan bank.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum |
Depositing User: | Mr Beni Adriyassin |
Date Deposited: | 29 Apr 2016 01:51 |
Last Modified: | 29 Apr 2016 01:51 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/5819 |
Actions (login required)
View Item |