Eka, Dwi Kautsar (2020) Pengaruh Pemberian Infusa Teh Hijau Terhadap Kadar SGOT dan SGPT Mencit Diabetes Melitus Diinduksi Aloksan. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (127kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (436kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 7)
BAB 7 PENUTUP.pdf - Published Version Download (236kB) | Preview |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (439kB) | Preview |
|
Text (Skripsi Full Text)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
Abstract
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronik ditandai dengan keadaan hiperglikemia. Keadaan hiperglikemia pada diabetes melitus yang berlangsung lama mengakibatkan terjadinya stres oksidatif dan berperan dalam terjadinya komplikasi lebih jauh lagi seperti kerusakan hati yang ditandai dengan peningkatan kadar SGOT dan SGPT dalam serum. Teh hijau (Camellia sinensis) kaya akan kandungan flavonoid seperti katekin dan theanin yang memiliki efek hepatoprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian teh hijau terhadap kadar SGOT dan SGPT serum mencit diabetes melitus diinduksi aloksan. Penelitian ini merupakan true experimental dengan randomized post-test control group design. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmasi dan Laboratorium Biokimia Universitas Andalas pada bulan September - Oktober 2019. Sampel terdiri dari 35 ekor mencit yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), perlakuan 1 (P1), perlakuan 2 (P2), dan perlakuan 3 (P3). Kelompok K- adalah kelompok yang hanya diberikan diet standar, kelompok K+ diberikan diet standar dan diinduksi aloksan, kelompok P1, P2, dan P3 diberi diet standar, diinduksi aloksan, dan diberi infusa teh hijau 1%, 2%, dan 3% selama 15 hari. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kadar SGOT bermakna antara P2 dan P3 terhadap K+ dengan masing-masing p-value 0,002 dan 0,001. Kelompok P2 dan P3 memiliki perbedaan bermakna dengan p-value 0,018. Pada kadar SGPT terdapat perbedaan bermakna antara P1, P2, dan P3 dibandingkan pada K+. Kelompok P1 memiliki perbedaan bermakna dibandingkan P2 dan P3 dengan masing-masing p-value 0,040 dan 0,018 sedangkan P2 dibandingkan dengan P3 tidak memiliki perbedaan bermakna dengan p-value 0,194. Kesimpulan hasil penelitian adalah pemberian infusa teh hijau berpengaruh terhadap penurunan kadar SGOT dan SGPT serum mencit diabetes melitus diinduksi aloksan. Kata kunci : teh hijau, Camellia sinensis, diabetes melitus, SGOT dan SGPT serum, aloksan
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Primary Supervisor: | Dra. Erlina Rustam, Apt. MS |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | S1 Pendidikan Kedokteran |
Date Deposited: | 22 Jan 2020 15:31 |
Last Modified: | 22 Jan 2020 15:31 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/55746 |
Actions (login required)
View Item |