PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH KERITING KULTIVAR KOPAY YANG DITANAMPADA TANAH ULTISOL DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DAN PUPUK PELENGKAP CAIR (PPC)

FITRI, WAHYUNI (2016) PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH KERITING KULTIVAR KOPAY YANG DITANAMPADA TANAH ULTISOL DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DAN PUPUK PELENGKAP CAIR (PPC). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Skripsi Fulltext)
2127.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (564kB)

Abstract

Cabai merah (Capsicum annum L.) sebagai salah satu komoditas hortikultura merupakan tanaman yang cukup penting di Indonesia. Berbagai macam makanan di Indonesia memerlukan cabai sebagai salah satu bahan utama. Selain berguna sebagai penyedap masakan, cabai juga mengandung zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk kesehatan manusia. Cabai mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalsium (Ca), fosfor (P), besi (Fe), vitamin-vitamin dan senyawa alkali seperti capsaicin (Zulfitri, 2005). Menurut data BPS tahun 2008, sentra penanaman cabai terbesar berada di Jawa Tengah (17.079 ha), Jawa Barat (12.823 ha), Sumatera Utara (12.047 ha) dan Jawa Timur (9.497 ha) (Harpenas dan Dermawan, 2011). Salah satu jenis kultivar cabai merah adalah Kopay yang merupakan cabai merah keriting dan banyak diminati oleh masyarakat dan rasa buah yang tidak terlalu pedas. Hasil panen cabai Kopay ini per hektar mencapai 18-21 ton/ha. Sifat khusus cabai Kopay ini mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah dan tinggi dan tahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus (Apriyantono, 2009). Namun, banyak kendala yang dihadapi dalam peningkatan produksi cabai. Kendala-kendala tersebut antara lain produktivitas yang rendah, ukuran tidak sesuai pasar serta kemampuan adaptasi yang rendah terhadap cekaman kekeringan, genangan, hama penyakit dan lahan yang tidak produktif (Harpenas dan Dermawan, 2011). Salah satu lahan yang tidak produktif tersebut adalah tanah Ultisol. Ultisol termasuk jenis tanah yang luas penyebarannya di Indonesia (Hardjowigeno, 2003). Tanah ini tersebar di empat pulau besar di Indonesia yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Penyebaran tanah ini paling banyak terdapat di pulau Sumatera dengan luas 20,6 jutaan hektar dan dengan persentase dari luas pulau sebesar 43,5 % (Forth, 1998). Ultisol mempunyai sifat fisika, kimia dan biologi yang jelek sehingga menjadi kendala bagi tanaman untuk tumbuh di daerah tersebut. Jenis tanah ini menurut Hardjowigeno (1987, cit. Asmara, 2003), miskin unsur hara, kandungan aluminium yang sangat tinggi dan kandungan unsur hara seperti N, P, K, Ca dan Mg sangat rendah. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal itu dilakukan pemberian hara bagi tanaman berupa pemupukan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi dan peningkatan mutu hasil tanaman. Pemupukan merupakan usaha menambah unsur hara bagi tanah dan tanaman. Hal ini dimaksudkan untuk mengganti unsur hara yang diserap oleh tanaman. Berdasarkan asal pupuk dibagi atas pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan organik dan biasanya diberikan melalui tanah, seperti pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos. Pupuk organik bermanfaat untuk memperbaiki dan mempertahankan kesuburan tanah. Penggunaaan pupuk organik tidak menimbulkan residu kimia, tidak seperti pupuk kimia atau anorganik (Musnamar, 2003). Pemberian pupuk selain melalui tanah dapat juga diberikan dengan cara menyemprotkan larutan hara ke daun tanaman (Setyamidjaja, 1986). Pemupukan dengan cara ini dapat menghindari tercuci dan terfiksasinya beberapa unsur hara dalam tanah sehingga tersedia bagi tanaman. Di samping itu, pupuk yang diberikan melalui tanah umumnya hanya mengandung unsur hara makro sedangkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman juga diperlukan unsur hara mikro. Lingga dan Marsono (2001) menambahkan, untuk mengatasi ini sering diberikan pupuk melalui daun yang lengkap mengandung unsur hara makro dan mikro yang berbentuk cairan serta dapat langsung diserap daun, salah satu pupuk yang dapat digunakan adalah Pupuk Organik Cair Super Bionik (PSBN) dan Pupuk Pelengkap Cair Plant Catalyst 2006. Pupuk Super Bionik adalah pupuk berkualitas tinggi yang dapat digunakan langsung ke tanaman, tanah dan daun yang merupakan hasil ekstraksi berbagai limbah bahan organik dengan bantuan mikroba kaya nutrisi yaitu hara makro dan mikro, serta mengandung 17 asam amino dan vitamin. Unsur hara makro yang terkandung dalam Super Bionik adalah N, P,K, Ca, Mg, S. Sedangkan unsur hara mikro yaitu Fe, Cu, Zn, Mn, B dan Mo. Disamping itu juga mengandung mikroba yang menguntungkan dan senyawa pengatur tumbuh alami yaitu GA3, IAA dan Zeatin (Tarigan, 2008). Sedangkan pupuk Plant Catalyst 2006 merupakan pupuk pelengkap cair dengan aplikasi semprot yang berperan sebagai katalisator untuk mengefektifkan atau mengoptimalkan pemakaian unsur-unsur hara makro, sehingga tanaman mempunyai produktivitas yang tinggi. Kandungan unsur haranya lengkap, baik unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro yang terkandung dalam pupuk ini adalah N, P, K, Ca, Mg, S. Sedangkan unsur hara mikro yaitu Fe, Cu, Co, Zn, Mn, Na, Cl, B dan Mo (Anonim a, 2001). Penggunaan kedua pupuk tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan konsentrasi yang tepat sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil cabai Kopay. Menurut Rahmawati (2003), menyatakan dosis Super Bionik yang diberikan kepada tanaman kacang hijau memberikan pengaruh terhadap bobot biji kering tanaman dan persentase polong bernas, dimana takaran 0,3 % sampai 0,4 % (4 ml dalam 1000 ml larutan) memberikan hasil yang terbaik. PPC Plant Catalyst 2006 ini telah dicobakan pada beberapa tanaman diantaranya tanaman bawang merah dengan konsentrasi 0,50 % memberikan hasil produksi yang paling optimal dengan hasil umbi tertinggi dan kerusakan umbi terendah. Penggunaan Plant Catalyst 2006 pada tanaman kedelai pada konsentrasi 0,25 % memberikan keuntungan yang sangat besar bagi petani dibandingkan dengan tanpa menggunakan Plant Catalyst 2006 (Anonim a, 2001).

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi
Depositing User: mrs Rahmadeli rahmadeli
Date Deposited: 30 Apr 2016 04:04
Last Modified: 30 Apr 2016 04:04
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/5521

Actions (login required)

View Item View Item