Low Self-Esteem and Defense Mechanism in Toni MOrrison's The Bluest Eye

Wiwik, Evma Apminita (2019) Low Self-Esteem and Defense Mechanism in Toni MOrrison's The Bluest Eye. Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img]
Preview
Text (Cover and Abstract)
1 cover dan abstrak .pdf - Published Version

Download (377kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Chapter I)
2 CHAPTER I.pdf - Published Version

Download (456kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Chapter IV)
3 CHAPTER IV.pdf - Published Version

Download (292kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
4 Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (399kB) | Preview
[img] Text (Full Thesis Wiwik)
Draft Skripsi Wiwik Upload-digabungkan.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (865kB)

Abstract

Skripsi ini membahas masalah low self-esteem yang digambarkan oleh Toni Morrison di dalam novel yang berjudul The Bluest Eye. Dalam skripsi ini, penulis menerapkan pendekatan psikologi, yaitu psikoanalisis oleh Sigmund Freud untuk menganalisis The Bluest Eye. Teori yang digunakan oleh penulis adalah teori sosial psikoanalisis oleh Karen Horney dan teori Contingencies of Self-Worth oleh Jennifer Crocker dan Connie T. Wolfe. Kedua teori digunakan untuk menganalisis low self-esteem yang ditunjukkan oleh Toni Morrison di dalam novel The Bluest Eye. Toni Morrison menunjukkan adanya low self-esteem dengan cara mengeliminasi sumber-sumber yang memiliki peran penting dalam pembentukan self-esteem. Sumber-sumber dari self-esteem yang dihilangkan oleh Morrison adalah approval from others, appearance, and family support. Skripsi ini juga menganalisis bentuk-bentuk mekanisme pertahanan diri yang dikembangkan oleh tokoh di dalam novel. Dalam menganalisis pertahanan diri tersebut, penulis menggunakan teori defense mechanism yang dicetuskan oleh Sigmund Freud. Morrison menunjukkan adanya pertahanan diri yang disebut displacement, reaction formation, rationalization, dan acting out. Berdasarkan hasil dari analisis terhadap mekanisme pertahanan diri yang ditunjukkan oleh Morrison, dimana pertahanan diri ini dilihat melalui dua tokoh mayor, Morrison menggambarkan adanya sikap yang berlawanan dalam mengatasi low self-esteem. Claudia MacTeer menunjukkan adanya penolakan terhadap perlakuan diskriminatif sebagai pemicu terjadinya low self-esteem dalam dirinya dengan menunjukkan perlawanan. Sementara, Pecola Breedloves menerima perlakuan diskriminatif dan menekan id di dalam dirinya dengan meniru apa yang tidak dimilikinya sebagai tuntutan agar ia dapat diterima oleh masyarakat. Dari hasil analisis tersebut, penulis percaya bahwa Morrison menekankan pentingnya untuk menciptakan dan menjaga hubungan baik dengan keluarga dan lingkungan sosial, karena hal tersebut merupakan penyokong dalam hal apresiasi diri. Jika seseorang mengukur apresiasi terhadap dirinya berdasarkan penampilan atau kecantikan yang telah terstandarisasikan oleh mayoritas, maka seharusnya tidak perlu mencari atribut kecantikan tersebut karna hal tersebut selalu berubah-ubah dan pada kenyataanya tidak pernah ada. Kekurangan dalam hal apresiasi diri dapat menyebabkan kebencianp ada diri sendiri dan kebencian pada diri sendiri dapat menciptakan sebuah kehancuran diri yang parah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Primary Supervisor: Dr. Ferdinal, M.A
Uncontrolled Keywords: low self-esteem, mekanisme pertahanan diri, psikoanalisis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
E History America > E151 United States (General)
P Language and Literature > PS American literature
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Inggris
Depositing User: s1 sastra inggris
Date Deposited: 17 Jan 2020 15:14
Last Modified: 17 Jan 2020 15:14
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/55162

Actions (login required)

View Item View Item