KOMUNITAS IKAN DAN PLANKTON DI BATANG KURANJI KOTAMADYA PADANG

NOVIA, NOVIA (1998) KOMUNITAS IKAN DAN PLANKTON DI BATANG KURANJI KOTAMADYA PADANG. Masters thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

[img]
Preview
Text (SKRIPSI)
1998_95208013_S2SKRIP0729.pdf - Published Version

Download (14MB) | Preview

Abstract

Batang Kuranji merupakan sungai yang tergolong besar yang terletak di sebelah Barat Bukit Barisan dalam wilayah daerah Tingkat I Sumatera Barat. Komunitas ikan adalah salah satu potensi kekayaan alam yang terdapat di sungai. Informasi tentang komunitas ikan di Batang Kuranji ini masih sangat sedikit laporan penelitiannya, untuk mengetahui struktur komunitas ikannya dilakukan penelitian. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kekayaan jenis ikannya, untuk melihat distribusi, komposisi dan kelimpahannya berdasarkan strata sungai (hulu, tengah dan hilir) dan untuk melihat kelimpahan plankton serta faktor fisika kimia perairan pada habitat komunitas ikan tersebut. Penelitian dilakukan di Batang Kuranji Kotamadya Padang, Sumatera Barat. Kemudian dilanjutkan di laboratorium Ekologi Hewan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AJam, Universitas Andalas Padang. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni sampai November 1997 Penelitian dilakukan dengan metode Stratified Random sampling (secara acak berstrata), yaitu strata hulu, tengah dan hilir. Penentuan letak stratanya berdasarkan derajat kemiringan sungai dan substrat dasar sungai, pada masing-masing strata kemudian ditetapkan tiga stasiun. Pengambilan sampel ikan, plankton dan pengukuran faktor fisika kimia perairan dilakukan pada masing-masing stasiun. Untuk starata hulu dan tengah pengambilan sampel ikan menggunakan arus listrik 12 Volt, sedangkan di strata hilir digunakan jaring insang dengan ukuran mala jaring V* inci dan 2 inci. Sampel plankton diambil dengan menggunakan net plankton nomor 25 dan sampel air diambil dengan botol sampel air volume 250 ml. Untuk mengetahui struktur dan komposisi komunitas ikan , ikan -ikan yang tertangkap di kelompokkan sesuai dengan jenisnya dan dihitung jumlah individunya, kemudian dimasukkan ke dalam botol koleksi dan diberi formalin 4% sebagai pengawet dan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi Sampel plankton yang tersaring dimasukkan ke dalam botol sampel, kemudian diberi dua ml formalin 40% sebagai pengawet, volume konsentrat dijadikan 20 ml dengan menambahkan aquades dan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Pengukuran faktor fisika kimia yaitu: suhu diukur dengan termometer air raksa, oksigen terlarut diukur dengan metoda Winkler, kecerahan air dengan keping secchi, derajat keasaman (pil) dengan menggunakan pH meter dan kecepatan arus dengan current meter. Hasil pengukuran faktor fisika kimia (abiotik) setelah dianalisis ditampilkan dalam bentuk tabel. Untuk faktor biotik, analisis meliputi keragaman dan keseragaman plankton, komunitas ikan dianalisis dengan kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, keanekaragaman, keseragaman, dominansi, indeks similaritas dan model distribusi kelimpahan jenis Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa komunitas ikan di Batang Kuranji dari 736 individu yang tertangkap, terdiri dari 37 species yang mewakili 20 famili. Didominasi oleh Gebuchte (26,77%) dan Cyprinidae (17,25%). Pada strata hulu didapatkan sebanyak 13 specics, dari lima famili dengan indeks keragaman 2,043 dan keseragaman 0,796 yang didominasi oleh Nemocheilus faseiatus (24,5%) dan Glyptothorax platypogon (23,1%). Pada strata tengah terdapat 23 species, dari 13 famili dengan indeks keragaman 2,389 dan keseragaman 0,773 yang didominasi oleh Sicyoplerus maerostetholepis (17,8%),& cyanocephalm 916,7%) dan Cichlasomu focetum (16,2%). Sedangkan pada strata hilir didapat sebanyak sembilan species dari sembilan famili dengan indeks keragaman 1,426 dan keseragaman 0,649 yang didominasi oleh Stolephorus devisi (50%) dan Mugil cephalus (27,78%). Hasil uji korelasi rangking spearman terhadap kepadatan relatif komunitas ikan antar strata tidak signifikan pada taraf signifikan 5%. Ini menunjukkan bahwa komposisi komunitas ikan antar strata berbeda. Struktur komunitas ikan antara strata hulu dengan tengah berbeda nyata, sedangkan antara strata tengah dengan hilir berbeda sangat nyata pada P< 0,001. Kelimpahan plankton yang tertinggi di strata hulu (fitoplankton = 14525.34 ind/l dan zooplankton = 170 indi) yang didominasi Cyanophyta (1054,99 ind/l) dan diikuti oleh strata tengah (fitoplankton = 4463,32 indi dan zooplankton 278,32 indi) yang didominasi oleh Chrysophyta (2939,98 indi), sedangkan pada strata hilir (fitoplankton = 832,70 indi dan zooplankton = 2168.34 indi) yang didominasi oleh Crustaceae (1259,99 indi). Hubungan kelimpahan komunitas ikan di strata hulu dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton tidak memperlihatkan hubungan yang nyata, tetapi memperlihatkan hubungan negatif sangat nyata dengan kecepatan arus air. Pada strata tengah hubungan kelimpahan komunitas ikan dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton memperlihatkan hubungan negatif nyata, dan begitu juga dengan kecepatan arus air Untuk strata hilir terlihat hubungan positif nyata antara kelimpahan komunitas ikan dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton, dengan kecepatan arus terdapat hubungan positif sangat nyata, sedangkan dengan kecerahan memperlihatkan hubungan negatif sangat nyata.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Pascasarjana (Tesis)
Depositing User: Vebi Dwi Putra
Date Deposited: 20 Dec 2019 10:08
Last Modified: 20 Dec 2019 10:08
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/54017

Actions (login required)

View Item View Item