Hilli, Kamilia Putri Saba (2019) Profil Pemetaan Sidik Jari Daun Blumea balsamifera(L.) DC dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). D3 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
1. Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (402kB) |
![]() |
Text (Pendahuluan)
2. Bab I. Pendahuluan.pdf - Published Version Download (297kB) |
![]() |
Text (Kesipulan dan Saran)
3. Bab V. Kesimpulan dan Saran.pdf - Published Version Download (226kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
4. Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (209kB) |
![]() |
Text (Full Text)
5. Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (503kB) |
Abstract
Sembung [Blumea balsamifera(L.) DC] merupakan spesies tanaman yang masuk dalam genus Blumea, family Astereceae (Compositae). Secara tradisional di Indonesia sembung digunakan untuk mengobati rematik, obat diare, obat nyeri haid, obat demam, sariawan dan juga asma. Pentingnya B. balsamifera ini diteliti karena untuk mengetahui potensi keanekaragaman, mutu dan kualitas dari B. balsamifera. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa serbuk daun B. balsamifera dengan total 84 buah sampel (80 sampel diperoleh dari B2P2TOOT Tawangmangu dalam kegiatan Riset Tanaman Obat dan Jamu 2018 dan 4 sampel dikoleksi dari Sumatra Barat). Pemetaan sidik jari kandungan kimia dari sampel tanaman B. balsamifera dilakukan dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) menggunakan fasa gerak aquadest:acetonitril dengan elusi gradient dan dideteksi pada panjang gelombang 254 nm. Analisis pemetaan sidik jari B. balsamifera dilakukan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA). Hasil yang didapat yaitu terdapat 50–108 pita yang terbaca pada masing-masing sampel, terdapat 4 pita yang selalu muncul pada setiap sampel. Dilakukan pengelompokkan menjadi tiga bagian berdasarkan nilai AUC dari masing-masing sampel setiap pitanya. Dari 4 buah pita yang selalu muncul, dapat terlihat bahwa pita 1 (tR ±30,1 min) memiliki persentase relatif tertinggi yaitu 73,46%, pada pita 2 (tR ±32,9 min) 42,89%, pada pita 3 (tR ±37,4min) 70,24%, dan pada pita 4 (tR ±40 min) 97,64%. Analisis menggunakan PCA menunjukan bahwa lokasi (pulau dan ketinggian) tidak menjadi pembeda dari masing – masing sampel. Namun, karakter yang menjadi pembeda berasal dari kandungan senyawa kimia yang dimilikinya. Pemetaan sidik jari B. balsamifera ini dapat dijadikan informasi data ilmiah mengenai data sidik jari dan dapat digunakan untuk pengembangan dan pembudidayaan tanaman B. balsamifera sebagai bahan baku obat tradisional. Kata kunci : Blumea balsamifera, Fingerprinting, High Performance Liquid Chromatography (HPLC), Principal Component Analysis (PCA)
Item Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Deddi Prima Putra, Apt |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi |
Depositing User: | S1 Fakultas Farmasi |
Date Deposited: | 28 Oct 2019 16:41 |
Last Modified: | 28 Oct 2019 16:41 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/53395 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |