Profil Pemetaan Sidik Jari Kencur (Kaempferia Galanga) pada Panjang Gelombang 254 nm dari Beberapa Daerah di Indonesia dengan Menggunakan Metoda Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

Mipera, Zanelsa (2019) Profil Pemetaan Sidik Jari Kencur (Kaempferia Galanga) pada Panjang Gelombang 254 nm dari Beberapa Daerah di Indonesia dengan Menggunakan Metoda Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Diploma thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (193kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (286kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf - Published Version

Download (275kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (297kB)
[img] Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (840kB)

Abstract

Kencur (Kaempferia galanga) merupakan obat tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat dan juga mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang cukup tinggi karena banyak digunakan oleh industri farmasi, makanan dan minuman. Penelitian ini bertujuan mendapatkan profil pemetaan sidik jari kencur dari beberapa daerah di Indonesia. Sampel berjumlah 40 dimana 36 sampel dalam bentuk serbuk diperoleh dari hibah B2P2TOOT Tawangmangu pada kegiatan RISTOJA 2018 dan 4 sampel rimpang segar dari Pesisir Selatan Sumatera Barat. Analisis sidik jari ini menggunakan metode KCKT dengan fase gerak metanol:aquades sistem gradien, detektor di atur pada panjang gelombang 254 nm. Profil sidik jari kencur antar lokasi menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA). Hasil pemeriksaan pita kromatogram pada setiap sampel bervariasi antara 22-49 pita. Pada semua sampel, terdapat 3 pita dominan yang memiliki nilai AUC yang tinggi. Pita 1, 2, dan 3 mempunyai waktu retensi 20 menit, 26 menit, dan 33 menit. Analisis persentase relatif dari 3 pita dominan bervariasi. Persentase tertinggi pada pita 1 (64,39%) berasal dari daerah Sambas Kalimantan Barat, pita 2 (93,15%) berasal dari daerah Putuk Kalimantan Utara, pita 3 (34,41%) berasal dari daerah Pesisir Selatan Sumatera Barat. Analisis PCA menunjukkan bahwa lokasi tidak menyebabkan perbedaan dari masing-masing sampel Kencur. Namun, karakter yang menjadi perbedaan berasal dari kandungan senyawa kimia yang dimilikinya

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: s1 Fakultas Farmasi
Date Deposited: 28 Oct 2019 16:25
Last Modified: 28 Oct 2019 16:25
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/53386

Actions (login required)

View Item View Item