Iska, Elvina (2019) PENGEMBANGAN PRODUK BIKUIT TEPUNG DAUN BAYAM (AMARANTHUS TRICOLOR) TERHADAPKANDUNGAN ZAT GIZI DAN UJI ORGANOLEPTIKSEBAGAI PANGAN DARURAT BENCANA BAGI IBU HAMIL DI KOTA PADANG TAHUN 2019. Diploma thesis, Universitas Andalas.
|
Text (COVER DAN ABSTRAK)
1. Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (118kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
2. BAB 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (251kB) | Preview |
|
|
Text (BAB AKHIR)
3. BAB Akhir (Penutup, Kesimpulan).pdf - Published Version Download (34kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
4. Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (169kB) | Preview |
|
Text (TUGAS AKHIR ILMIAH)
5. Tugas Akhir Ilmiah Utuh.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Tujuan Provinsi Sumatera Barat merupakan kategori rawan bencana, sehingga diperlukan pangan darurat yang bernilai gizi khususnya pada kelompok rentan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk biskuit dengan berbahan baku tepung daun bayam (Amaranthus Tricolor) terhadap kandungan zat gizi dan uji organoleptik sebagai pangan darurat bencana bagi ibu hamil di Kota Padang tahun 2019. Metode Jenis penelitian ini adalah penelitian true eksperimental. Pengembangan produk biskuit tepung daun bayam dilakukan dengan formula F1 sebanyak 15 g, F2 sebanyak 30 g dan F3 sebanyak 45 g. Penambahan tepung daun bayam pada masing-masing formulasi pada taraf 5%, 10% dan 15%. Hal ini berdasarkan pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2019 di Laboratorium Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat, sedangkan penelitian uji proksimat dilakukan di Laboratorium Fakultas Peternakan dan Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Andalas.Untuk pengujian organoleptik biskuit tepung daun bayam diuji oleh panelis tidak terlatih dari Mahasiswa Gizi sebanyak 25 orang. Hasil Hasil rata-rata uji organoleptik pada masing-masing formula biskuit tepung daun bayam adalah F1 sebanyak 4,95 kategori agak suka, sedangkan pada F2 sebanyak 4,84 kategori agak suka dan F3 sebanyak 4,1 kategori biasa. Adapun hasil proksimat dari masing-masing formula adalah kandungan zat besi yang tertinggi terdapat pada F3 sebanyak 13,35%, protein tertinggi terdapat pada F1 sebanyak 8,31%, kadar air terendah terdapat pada F2 sebanyak 8,19%, dan kadar abu yang tertinggi terdapat pada F3 sebanyak 2,09%. Kesimpulan Formulasi terpilih biskuit tepung daun bayam yaitu F1 dengan pemberian 15 g tepung daun bayam. Hal ini dikarenakan warna biskuit terang, aroma yang harum, rasa manis, dan tekstur yang sedang. Biskuit yang terpilih memiliki kandungan gizi yang cukup sebagai pangan darurat khususnya pada kelompok sasaran. Kata Kunci :biskuit, pangan darurat
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine |
Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | s1 kesehatan masyarakat |
Date Deposited: | 25 Oct 2019 14:58 |
Last Modified: | 25 Oct 2019 14:58 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/52575 |
Actions (login required)
View Item |