Eksistensi Kesenian Ronggeng di Nagari Simpang Kecamatan Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman

Erika, Andela Br Sitepu (2019) Eksistensi Kesenian Ronggeng di Nagari Simpang Kecamatan Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman. Diploma thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

Preview	Text (Cover dan abstrak) cover dan abstrak pdf yax ga.pdf - Published Version Download (82kB) | Preview
Preview	Text (Bab I (pendahuluan)) BAB I Pendahuluan pdf ya.pdf - Published Version Download (427kB) | Preview
Preview	Text (Bab IV (Penutup)) BAB IV Penutup pdf ya.pdf - Published Version Download (128kB) | Preview
Preview	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA ya dong.pdf - Published Version Download (55kB) | Preview
	Text (Skripsi Full) SKRIPSI ERIKA ANDELA full erika wisuda november.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Kesenian ronggeng dikenal sebagai kesenian tradisional yang hanya berkembang di daerah Jawa. Namun kenyataannya kesenian ini juga dapat ditemukan pada masyarakat Kabupaten Pasaman. Pada salah satu nagari di KabupatenPasaman yaitu Nagari Simpang Kecamatan Simpang Alahan Mati. Masyarakat di Nagari Simpang sampai saat ini masih menjadikan kesenian ini sebagai pengisi acara pada tradisi adat Minangkabau dan bahkan warga mengklaim kesenian ini sebagai kesenian yang terlaris pada masyaraka di Nagari Simpang. Berkaitan dengan hal ini penulis tertarik untuk melihat hal yang menyebabkan kesenian ronggeng eksis di Nagari Simpang. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan praktik sosial kesenian ronggeng, struktur yang enabling (memberdayakan) dan constraining (mengekang) terhadap eksisnya kesenian ronggeng sekaligus melihat peran keagenan dalam pertunjukkan kesenian ini. Untuk melihat masalah ini, peneliti menggunakan teori strukturasi yang dapat menganalisa hubungan agen dan struktur, yang terjadi pada praktik sosial. Kajian mengenai praktik sosial adalah melihat keterulangan aktivitas kesenian ronggeng di tengah masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Untuk memproleh data dan informasi yang relevan sesuai dengan tujuan penelitian dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam. Untuk menemukan informan, penulis menggunakan teknik purposive sampling. Dalam pengambilan data ini, penulis telah mewawancari 17 informan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik kesenian ronggeng ditampilkan pada upacara adat Minangkabau, seperti baralek, sunat rasul dan batagak rumah. Kemudian hadir juga dalam kegiatan non-adat, seperti memperingati hari 17 Agustus. Kesenian ini diakui sebagai warisan dari generasi sebelumnya, adanya kesesuaian dengan nilai-nilai Minangkabau, dianggap sebagai media pembelajaran dan bahkan kehadiran kesenian ini mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat di Nagari Simpang. Disamping itu, agen yang menyaksikan pertunjukkan kesenian tersebut memberikan makna subjektif bahwa kesenian ini memiliki interaksi yang kuat antara penonton dan pemain, lebih menghibur dibandingkan dengan kesenian yang lain serta agen berpendapat bahwa kesenian ronggeng sebagai kesenian tradisional yang populer pada masyarakat di Nagari Simpang. Kata Kunci: Eksistensi, Kesenian Ronggeng, Struktur dan Agen ABSTRACT ERIKA ANDELA BR SITEPU 1510811010, Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Andalas University, Padang. Thesis Title: The existence of Ronggeng Art in Nagari Simpang, Simpang Alahan Mati District, Pasaman Regency. Number of pages 110 sheets. Supervisor I Zuldesni S.Sos, MA, Supervisor II Dra. Fachrina, M.Sc. Ronggeng art is known as traditional art which only developed in Java. But in reality this art can also be found in the people of Pasaman Regency. In one village in Pasaman Regency, Nagari Simpang, Simpang Alahan Mati District. The people in Nagari Simpang until now still make this art as a filler in the Minangkabau traditional tradition and even residents claim this art is the best-selling art in the community at Nagari Simpang. In this regard, the writer is interested in seeing things that cause the art of ronggeng to exist in Nagari Simpang. The purpose of this study is to explain the social practices of ronggeng art, structures that enable (empower) and constraining (curb) the existence of ronggeng art while at the same time seeing the role of agency in the performing arts. To see this problem, researchers use structuration theory that can analyze the relationship between agents and structure, which occurs in social practice. The study of social practice is to see the repetition of ronggeng art activities in the community. This research uses a qualitative approach with descriptive type. To obtain relevant data and information in accordance with the objectives of the study carried out by observation and in-depth interviews. To find informants, the authors used a purposive sampling technique. In collecting this data, the writer interviewed 17 informants. The results of this study indicate that the practice of ronggeng art is displayed at Minangkabau traditional ceremonies, such as baralek, circumcision rasul and batagak rumah. Then present also in non-traditional activities, such as commemorating the day of August 17. This art is recognized as a legacy from the previous generation, the conformity with Minangkabau values, is considered as a medium of learning and even the presence of this art has the support of community leaders in Nagari Simpang. Besides that, the agent who witnessed the performance of the arts gave a subjective meaning that this art had a strong interaction between the audience and the players, more entertaining compared to other arts and the agent was of the opinion that ronggeng art as a traditional art that was popular with the people in Nagari Simpang. Keywords: Existence, Ronggeng Art, Structure and Agents

Actions (login required)

View Item