Pengaruh Penggunaan Kipas Angin Sebagai Cooling System Terhadap Respon Fisiologis Kambing Perah Laktasi yang Mengalami Cekaman Panas

Febrina, Gina (2025) Pengaruh Penggunaan Kipas Angin Sebagai Cooling System Terhadap Respon Fisiologis Kambing Perah Laktasi yang Mengalami Cekaman Panas. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak .pdf - Published Version

Download (273kB)
[img] Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan .pdf - Published Version

Download (305kB)
[img] Text (BAB 5 Kesimpulan)
BAB 5 Kesimpulan .pdf - Published Version

Download (188kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka .pdf - Published Version

Download (340kB)
[img] Text (Skripsi Full Text Gina)
Skripsi Full Text Gina.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan kipas angin sebagai cooling system dengan durasi berbeda terhadap respon fisiologis kambing perah laktasi yang mengalami cekaman panas. Penelitian dilaksanakan di El-Fitra Farm, Kota Padang menggunakan 4 ekor kambing jenis SAE (persilangan Saanen, Anglo Nubian dan PE) dengan periode laktasi pertama. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) 4×4. Perlakuan terdiri dari K0: tanpa kipas angin; K1: durasi kipas angin 1 jam; K3: durasi kipas angin 3 jam; dan K5: durasi kipas angin 5 jam. Parameter yang diamati meliputi mikroklimat kandang (suhu, kelembaban relatif dan Temperature Humidity Index / THI) dan respon fisiologis kambing (suhu rektal, laju respirasi, denyut jantung dan Heat Tolerance Coefficient / HTC). Data diolah menggunakan analisis statistik sidik ragam ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kipas angin dengan durasi berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap seluruh respon fisiologis kambing perah laktasi. Suhu pada kandang yang diberi perlakuan kipas dengan durasi berbeda berkisar antara 33,5-34,2°C dengan kelembaban relatif berkisar antara 50,0-51,0% dan THI 83,0-83,8 yang mengindikasikan cekaman panas. Sementara itu, suhu rektal (38,5-39,0oC), laju respirasi (44,3-51,3 kali/menit) dan frekuensi denyut jantung (75,8-78,0 kali/menit) masih berada pada kisaran normal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan kipas angin sebagai cooling system dengan durasi berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap respon fisiologis kambing perah laktasi yang mengalami cekaman panas, akan tetapi kondisi fisiologis kambing masih berada pada kisaran normal.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Dr. Lendrawati, S.Pt,M.Si; Eli Ratni, S.Pt,MP
Uncontrolled Keywords: Cekaman Panas; Cooling System; Kambing Perah; Kipas Angin; Respon Fisiologis
Subjects: Q Science > QP Physiology
Divisions: Fakultas Peternakan > S1 Peternakan
Depositing User: S1 Peternakan Peternakan
Date Deposited: 19 Dec 2025 03:33
Last Modified: 19 Dec 2025 03:33
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/516093

Actions (login required)

View Item View Item