Riona, Vifi Harisa (2025) Kejadian Relapse Anak Terdiagnosis Leukemia Limfoblastik Akut di RSUP M. Djamil Padang Tahun 2021-2024. S1 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (464kB) |
|
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB I Pendahuluan.pdf - Published Version Download (298kB) |
|
|
Text (BAB VI Penutup)
BAB VI Penutup.pdf - Published Version Download (284kB) |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar pustaka.pdf - Published Version Download (254kB) |
|
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Leukemia limfoblastik akut relapse merupakan kambuhnya penyakit setelah remisi, ditandai dengan sel blas >20% di sumsum tulang atau proliferasi di organ lain. Meskipun kemoterapi intensif meningkatkan angka kesembuhan, relapse tetap menjadi tantangan karena sel leukemia dapat bertahan dan menjadi resistan terhadap pengobatan. Faktor yang memengaruhi antara lain jenis kelamin, usia, stratifikasi risiko, dan imunofenotipe. Relapse diklasifikasikan berdasarkan waktu dan lokasi relapse. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian dan karakteristik relapse pada anak LLA di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kohort retrospektif. Sampel penelitian diperoleh dengan metode total sampling melalui rekam medis pada anak LLA di RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 2021-2024. Sampel yang memenuhi kriteria 178 anak LLA dan 29 anak LLA relapse. Hasil penelitian didapatkan anak LLA banyak dialami pada anak laki-laki (57,3%), usia 1-9 tahun (66,3%), anak berstatus gizi baik (49,4%), stratifikasi risiko tinggi (64,6%), dan tipe imunofenotipe B-ALL (89,3%). Angka kejadian relapse LLA adalah sebesar 16,2% dari seluruh kasus yang diteliti, relapse banyak dialami pada anak perempuan (55,2%), usia 1-9 tahun (79,3%), anak berstatus gizi baik (44,8%), stratifikasi risiko tinggi (55,2%), dan tipe imunofenotipe B-ALL (93,1%). Waktu terjadi relapse sejak terdiagnosis LLA paling banyak ditemukan pada waktu relapse awal (48,3%). Lokasi terjadinya relapse paling banyak ditemukan pada isolated bone marrow (44,8%). Kesimpulan penelitian ini risiko relapse LLA lebih banyak pada perempuan usia 1-9 tahun, stratifikasi risiko tinggi, dan imunofenotipe B-ALL. Relapse umumnya terjadi pada fase awal dengan lokasi terbanyak sumsum tulang.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Supervisors: | dr. Amirah Zatil Izzah, M.Biomed, Sp.A(K); Dr. dr. Nora Harminarti, M.Biomed, Sp.Par.K |
| Uncontrolled Keywords: | Kata kunci : Anak, Leukemia Limfoblastik Akut, Relapse, bone marrow. |
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RJ Pediatrics |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Kedokteran |
| Depositing User: | S1 Kedokteran Kedokteran |
| Date Deposited: | 11 Dec 2025 07:18 |
| Last Modified: | 11 Dec 2025 07:18 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/515916 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

Altmetric
Altmetric