Arifan, Rahman (2025) Alasan Masih Bertahannya Penyelenggaraan Hari Rayo Anam (Studi Kasus di Jorong Sikaladi, Nagari Pariangan, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar. S1 thesis, Andalas University.
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (466kB) |
|
|
Text (BAB IV PENUTUP)
BAB IV PENUTUP.pdf - Published Version Download (200kB) |
|
|
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (242kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (185kB) |
|
|
Text (SKRIPSI FULL TEXT)
SKRIPSI FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Rayo Anam merupakan tradisi masyarakat Jorong Sikaladi, Nagari Pariangan yang dilaksanakan setiap tahun setelah hari raya Idul Fitri. Tradisi ini dilakukan setelah menjalani puasa enam hari di bulan Syawal dan pelaksanaannya selalu jatuh pada hari Kamis. Berbeda dengan tradisi serupa di daerah lain yang mulai memudar, Rayo Anam di Jorong Sikaladi masih bertahan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan bertahannya penyelenggaraan hari rayo anam di Jorong Sikaladi, Nagari Pariangan, Kabupaten Tanah Datar Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Pemilihan informan penelitian menggunakan teknik puposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi secara langsung. Teori dalam penelitian ini yaitu Teori Struktural Fungsional oleh Robert K. Merton. Kemudian data dianalisis menerapkan model analisis yang digagas Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan Rayo Anam di Jorong Sikaladi masih bertahan karena memiliki fungsi sosial yang kuat bagi masyarakat. Secara manifes, tradisi ini berfungsi memperkuat ikatan kekerabatan, mempertegas nilai religius dan spiritual, serta menjaga eksistensi adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun. Sedangkan fungsi laten dari tradisi ini tampak pada terbentuknya solidaritas sosial, gotong royong, dan penguatan identitas kultural masyarakat Sikaladi. Namun demikian, penelitian ini juga menemukan adanya disfungsi yang menyertai pelaksanaan tradisi. Disfungsi manifes terlihat dari munculnya kesenjangan sosial dan pergeseran orientasi nilai, sementara disfungsi laten tampak pada perubahan makna tradisi menjadi ajang simbolik dan pertunjukan budaya yang lebih menonjolkan aspek popularitas dan ekonomi dibanding nilai spiritualnya. Dengan demikian, keberlangsungan Hari Rayo Anam di Jorong Sikaladi tidak hanya disebabkan oleh kekuatan adat dan nilai religius, tetapi juga oleh kemampuan masyarakat dalam menyesuaikan tradisi dengan dinamika sosial modern. Tradisi ini menjadi contoh bagaimana kebudayaan lokal bertahan melalui proses adaptasi dan reinterpretasi terhadap konteks sosial yang terus berubah.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi |
| Depositing User: | S1 Sosiologi Sosiologi |
| Date Deposited: | 07 Nov 2025 09:11 |
| Last Modified: | 07 Nov 2025 09:11 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/515494 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

Altmetric
Altmetric