Maharani, Diva (2025) Pemodelan Spasial Kasus Pneumonia Balita Berdasarkan Pencemar Udara Atmosfer Global di Sumatera Barat Tahun 2020-2023. S2 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (332kB) |
|
|
Text (Bab 1)
BAB 1.pdf - Published Version Download (447kB) |
|
|
Text (Bab 6)
BAB 6.pdf - Published Version Download (263kB) |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (239kB) |
|
|
Text (Tesis Full Text)
Diva Maharani_Tesis Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Pneumonia balita merupakan penyebab utama morbiditas balita di Indonesia. Provinsi Sumatera Barat menunjukkan angka kejadian yang signifikan dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pencemar udara dengan kejadian pneumonia balita dan karakteristik wilayah berdasarkan jumlah kasus pneumonia di Provinsi Sumatera Barat tahun 2020-2023.Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi. Data diperoleh dari pengukuran kualitas udara GAW Kototabang dan data kejadian pneumonia balita dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat menggunakan korelasi, analisis autokorelasi dan LISA univariat kasus pneumonia, serta multivariat menggunakan analisis regresi linier berganda. Kota Padang menanggung beban tertinggi (6101 kasus), sedangkan Kepulauan Mentawai terendah (53 kasus). Analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan PM10 dengan pneumonia (p = 0,047; r = -0,289). CO merupakan faktor paling dominan berhubungan dengan kejadian pneumonia. Moran’s I menunjukkan autokorelasi global lemah, namun LISA mengidentifikasi Kota Padang dan Pesisir Selatan termasuk hotspot yaitu wilayah dengan kasus pneumonia tinggi, Pasaman Barat termasuk wilayah dengan kasus pneumonia rendah (coldspot) dan Low-High (outlier) di Kota Solok, Kabupaten Solok, Solok Selatan, dan Padang Pariaman. Distribusi pneumonia balita di Sumatera Barat dipengaruhi pencemar udara dan faktor spasial lokal. Wilayah dengan kasus pneumonia tinggi membutuhkan intervensi prioritas, sedangkan wilayah dengan kasus pneumonia rendah memerlukan upaya preventif untuk mencegah peningkatan kasus akibat pengaruh daerah tetangga.
| Item Type: | Thesis (S2) |
|---|---|
| Supervisors: | Prof. Dr. Masrizal, SKM, M.Biomed; Randy Novirsa, SKM, MKM, Ph.D |
| Uncontrolled Keywords: | Pneumonia; balita; pencemaran udara; spasial; LISA. |
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
| Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat > S2 Epidemiologi |
| Depositing User: | S2 Epidemiologi Epidemiologi |
| Date Deposited: | 07 Nov 2025 01:09 |
| Last Modified: | 07 Nov 2025 01:09 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/515241 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]
["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]