Azura, Nabilah Rahmachila (2025) Jenis dan Struktur Perkembangan Sarang Lebah Tanpa Sengat (Hymenoptera: Melliponinae) di Perangkap Pada Dua Lokasi Ekowisata Kota Padang. S1 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (236kB) |
|
|
Text (BAB I. PENDAHULUAN)
BAB I. PENDAHULUAN.pdf - Published Version Download (226kB) |
|
|
Text (BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN)
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version Download (171kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (243kB) |
|
|
Text (Tugas Akhir Full text)
Nabilah Rahmachila Azura_2110421033.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Lebah tanpa sengat (stingless bees, Hymenoptera: Melliponinae) merupakan kelompok lebah eusosial yang berperan penting sebagai penyerbuk alami di ekosistem tropis serta memiliki potensi ekonomi tinggi melalui produksi madu, propolis, dan polen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan struktur perkembangan sarang lebah tanpa sengat yang bersarang pada perangkap di dua lokasi ekowisata Kota Padang, yaitu Ekowisata Puncak Labuang dan Ekowisata Kapalo Banda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2024 hingga Mei 2025 menggunakan metode survei dan monitoring dengan 36 perangkap (18 kayu dan 18 bambu) yang dipasang di kedua lokasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga spesies lebah tanpa sengat yang ditemukan, yaitu Tetragonula minangkabau, Heterotrigona itama, dan Geniotrigona thoracica. Tingkat keberhasilan lebah tanpa sengat dalam menempati perangkap mencapai 22,2%, dengan keberhasilan tertinggi di Ekowisata Puncak Labuang (33,3%) dibandingkan Ekowisata Kapalo Banda (11,1%). Tetragonula minangkabau lebih banyak menempati perangkap kayu pada ketinggian 1,2–3,0 m, sedangkan Heterotrigona itama memilih perangkap bambu pada ketinggian 1,5–2,1 m. Struktur sarang T. minangkabau terdiri atas entrance, brood cell, pot madu, dan pilar dengan bentuk sarang bertipe cluster. Perkembangan koloni menunjukkan fluktuasi jumlah brood cell dan pot madu seiring waktu yang dipengaruhi oleh ketersediaan sumber pakan dan kondisi lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkap kayu disukai koloni T. minangkabau di lingkungan ekowisata yang memiliki vegetasi beragam dan stabil, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai upaya konservasi serta pengembangan ekowisata berbasis meliponikultur di Kota Padang.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Supervisors: | Prof. Dr. Henny Herwina; Prof. Dr. Dahelmi |
| Uncontrolled Keywords: | Lebah tanpa sengat; perangkap sarang; struktur sarang; ekowisata; Kota Padang |
| Subjects: | Q Science > QL Zoology |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S1 Biologi |
| Depositing User: | S1 Biologi Biologi |
| Date Deposited: | 05 Nov 2025 10:20 |
| Last Modified: | 05 Nov 2025 10:20 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/514786 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]
["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]