PREVALENSI EKTOPARASIT PADA MUSANG LUWAK (Paradoxurus hermaphroditus) DI HABITAT HUTAN DAN LINGKUNGAN URBAN DI KAWASAN SUMATERA BARAT

Najmi, Zumiratin (2025) PREVALENSI EKTOPARASIT PADA MUSANG LUWAK (Paradoxurus hermaphroditus) DI HABITAT HUTAN DAN LINGKUNGAN URBAN DI KAWASAN SUMATERA BARAT. S1 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (246kB)
[img] Text (BAB 1)
BAB I (Pendahuluan).pdf - Published Version

Download (226kB)
[img] Text (BAB 5)
BAB V (Kesimpulan dan Saran).pdf - Published Version

Download (181kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (243kB)
[img] Text (Skripsi full text)
Zumiratin Najmi_Skripsi Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Memahami interaksi antara inang dan parasit pada berbagai kondisi habitat adalah penting dalam mitigasi penyakit hewan dan mencegah zoonosis. Penelitian interaksi ektoparasit dan inang bertujuan untuk mengetahui jenis, prevalensi, dan intensitas ektoparasit yang menginfestasi musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus) pada habitat hutan dan lingkungan urban di Sumatera Barat. Sebanyak 10 individu musang (lima dari habitat hutan dan lima dari habitat urban) berhasil ditangkap menggunakan perangkap hidup pada periode Maret hingga Oktober 2025. Ektoparasit dikoleksi dengan metode hand sorting dan di identifikasi secara morfologis. Hasil identifikasi mencatat lima spesies ektoparasit, yaitu Ctenocephalides felis, Felicola sp., Laelaps echidninus, Macrocheles merdarius, dan Haemaphysalis sp., yang termasuk dalam dua kelas, Insecta dan Arachnida. Musang di habitat hutan menunjukkan prevalensi 28% dan intensitas 29,25 yang lebih tinggi dibandingkan dengan habitat urban 20% dan 25,50. Spesies Laelaps echidninus dan Macrocheles merdarius hanya ditemukan pada habitat hutan, sedangkan Haemaphysalis sp. dan Ctenocephalides felis hanya ditemukan pada habitat urban. Felicola sp. ditemukan pada kedua habitat. Bagian tubuh yang paling sering menjadi lokasi infestasi adalah daerah axila (ketiak) dan inguinal (selangkangan). Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh habitat terhadap komposisi ektoparasit musang luwak serta menegaskan potensi risiko zoonosis.

Item Type: Thesis (S1)
Supervisors: Dr. Dra. Mairawita, M.Si;Dr. Rizaldi, M.Sc
Uncontrolled Keywords: Ektoparasit; Habitat hutan; Lingkungan urban; Paradoxurus hermaphroditus; Prevalensi
Subjects: Q Science > QL Zoology
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > S1 Biologi
Depositing User: S1 Biologi Biologi
Date Deposited: 05 Nov 2025 09:33
Last Modified: 05 Nov 2025 09:33
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/514784

Actions (login required)

View Item View Item