Narasi Politik Mahyeldi pada Masa Kampanye Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 (Analisis Political Branding terhadap Akun Instagram @Mahyeldisp Periode 25 September – 23 November 2024)

Hamdi, Aurellia (2025) Narasi Politik Mahyeldi pada Masa Kampanye Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 (Analisis Political Branding terhadap Akun Instagram @Mahyeldisp Periode 25 September – 23 November 2024). S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (820kB)
	Text (BAB I) BAB I.pdf - Published Version Download (561kB)
	Text (BAB V) BAB V.pdf - Published Version Download (456kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (505kB)
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini menganalisis narasi politik Mahyeldi pada masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 dengan fokus pada akun Instagram @mahyeldisp. Media sosial, khususnya Instagram, berfungsi sebagai ruang strategis bagi kandidat politik untuk membangun political branding melalui narasi yang terstruktur dan interaktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah peran narasi dalam membentuk citra politik Mahyeldi serta mengidentifikasi tema-tema narasi yang muncul selama kampanye. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan metode kualitatif studi kasus. Data diperoleh melalui observasi unggahan Instagram Mahyeldi pada periode 25 September–23 November 2024, wawancara dengan tim kampanye dan pengamat politik, serta dokumentasi pendukung. Analisis dilakukan dengan menggunakan Narrative Paradigm Theory Walter Fisher yang menilai kualitas narasi melalui aspek coherence (koherensi) dan fidelity (fidelitas). Hasil penelitian menunjukkan bahwa narasi berperan sebagai instrumen utama dalam memperkuat citra politik Mahyeldi, baik melalui konsistensi pesan maupun kesesuaiannya dengan nilai yang dianut publik. Narasi tersebut membentuk lima tema dominan, yaitu: (1) pemimpin humanis dan peduli rakyat, (2) gaya komunikasi kolaboratif dan terbuka, (3) citra religius dan berbasis nilai lokal, (4) pemimpin dengan visi serta program nyata, dan (5) pemimpin akuntabel serta berintegritas. Kelima tema ini saling melengkapi sehingga menciptakan narasi yang kohesif dan memperkuat citra Mahyeldi sebagai sosok religius, merakyat, visioner, dan berintegritas. Dengan demikian, narasi politik yang dikonstruksi di Instagram tidak hanya berfungsi sebagai sarana kampanye digital, tetapi juga sebagai strategi branding yang memperkuat legitimasi politik Mahyeldi di mata masyarakat Sumatera Barat.

Actions (login required)

View Item