Pengembangan Museum Sang Nila Utama Riau: Dalam Perspektif Cultural Studies

Rahmanto, Nadya Putri (2025) Pengembangan Museum Sang Nila Utama Riau: Dalam Perspektif Cultural Studies. S2 thesis, UNIVERSITAS ANDALAS.

	Text (COVER DAN ABSTRAK) COVER DAN ABSTRAK.pdf - Published Version Download (664kB)
	Text (BAB I) BAB 1.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text (BAB AKHIR) BAB AKHIR.pdf - Published Version Download (2MB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA .pdf - Published Version Download (1MB)
	Text (FULL TESIS) FULL TESIS.pdf.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (33MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas pengembangan Museum Sang Nila Utama Riau dalam perspektif Cultural Studies, dengan fokus pada pembacaan kritis terhadap bentuk, faktor, dampak, dan makna pengembangan museum tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode observasi partisipatif, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis dilakukan dengan menggabungkan teori dekonstruksi dan pengembangan budaya. Teori dekonstruksi digunakan untuk membongkar narasi dominan dan mengungkap representasi yang terpinggirkan, sedangkan teori pengembangan budaya digunakan untuk melihat museum sebagai agen pelestarian dan transformasi budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pengembangan museum meliputi pembaruan narasi sejarah, reposisi koleksi dan metode pamer, perbaikan estetis ruang pamer, serta integrasi teknologi digital seperti tur virtual, media interaktif, dan QR Code. Faktor internal yang memengaruhi pengembangan antara lain keterbatasan sumber daya manusia, minimnya pendanaan, dan kurangnya pelatihan staf, sedangkan faktor eksternal mencakup perkembangan teknologi, rendahnya minat masyarakat, dan pandangan generasi muda. Dampak positif pengembangan adalah meningkatnya minat pengunjung, terbukanya ruang edukatif dan reflektif, serta bertambahnya partisipasi komunitas budaya; sementara dampak negatifnya meliputi potensi komersialisasi budaya, ketimpangan narasi sejarah, dan risiko eksklusi budaya lokal. Makna pengembangan museum terletak pada pergeseran perannya dari sekadar ruang koleksi menjadi ruang diskusi dan produksi makna yang inklusif, kritis, dan relevan bagi identitas budaya Melayu-Riau.

Actions (login required)

View Item