Habitus Deddy Arsya: Tinjauan Strukturalisme Genetik Pierre Bourdieu

Hendika, Dandri (2025) Habitus Deddy Arsya: Tinjauan Strukturalisme Genetik Pierre Bourdieu. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Abstrak.pdf - Published Version Download (402kB)
	Text (BAB 1 Pendahuluan) BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (682kB)
	Text (BAB 4 Penutup) BAB 4 Penutup.pdf - Published Version Download (365kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (543kB)
	Text (skripsi fulltext) skripsi fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penulis merupakan bagian dari arena sastra yang berhubungan dengan aktivitas kepengarangan dan produksi karya sastra. Penelitian ini menggunakan teori strukturalisme genetik yang dikemukakan oleh Pierre Felix Bourdieu untuk mengkaji habitus Deddy Arsya. Dalam teorinya, Bourdieu mengemukakan dua konsep utama, yakni habitus dan arena. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggabungkan salah satu metode yang dikemukakan Bourdieu, yakni asal-asul habitus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa habitus mendongeng yang sering dilakukan oleh Ayah dan Nenek dari pihak ibu saat Arsya masih kecil adalah habitus yang paling mempengaruhi Arsya. Hasil dari habitus mendongeng membentuk Arsya menulis puisi bertema sejarah dan menggunakan unsur sejarah dengan gaya ungkap naratif dan banyak menggunakan diksi-diksi arkais. Berbeda-bedanya struktur sosial yang ditempati Arsya, berpengaruh pada ide dan pemilihan diksi dalam puisi. Diksi-diksi pesisiran berkaitan tempat lahir Arsya di Pesisir Selatan. Gaya ungkap juga dipengaruhi oleh gaya tutur dan metafora-metafora rabab. Wilayah Bayang dengan topografi bukit, hutan, dan sungai-sungai, juga terlihat dalam puisi karena kebiasaan Arsya yang sering keluyuran pada masa kecil. Perpindahan dari Bayang ke Padang mempengaruhi persepsi Arsya mengenai kota dan kampung halaman, diksi-diksi pertanian dipengaruhi struktur sosial Pandai Sikek, dan profesi Arsya sebagai dosen dan peneliti di Bukittinggi menambah kecenderungannya dalam menulis sejarah dengan topik Bukittinggi. Kegemaran Arsya pada membaca berkaitan dengan pendidikan formalnya yang menyediakan akeses-akses bacaan di perpustakaan. Lingkungan perguruan tinggi makin memfokuskan Arsya untuk menulis puisi bertema sejarah.

Actions (login required)

View Item