Ahda, Sabila Ghani (2025) HUBUNGAN DISFUNGSI KELUARGA DENGAN DERAJAT SINDROM DISPEPSIA PADA PASIEN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS. S1 thesis, Universitas Andalas.
|
Text (Cover dan Abstrak)
Cover & Abstract.pdf - Published Version Download (105kB) |
|
|
Text (BAB 1 Pendahuluan)
BAB 1.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (110kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB 7 Penutup)
BAB 7.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (37kB) | Request a copy |
|
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (142kB) | Request a copy |
|
|
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Full text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Sindrom dispepsia merupakan gangguan pencernaan yang ditandai nyeri epigastrium, mual, kenyang dini, dan rasa penuh setelah makan. Faktor psikologis dan lingkungan, termasuk fungsi keluarga, diduga berperan dalam memengaruhi keparahan gejala. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan disfungsi keluarga dengan derajat sindrom dispepsia pada pasien di Rumah Sakit Universitas Andalas. Penelitian menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan potong lintang pada pasien sindrom dispepsia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Derajat dispepsia diukur menggunakan Nepean Dyspepsia Index (NDI), sedangkan fungsi keluarga dinilai dengan kuesioner Skor APGAR Keluarga. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square/Fisher Exact. Sebagian besar responden mengalami dispepsia ringan dengan disfungsi keluarga ringan. Dimensi Growth memperoleh skor tertinggi, sedangkan Partnership terendah. Rendahnya skor Partnership, yang mencerminkan kualitas komunikasi dan keterlibatan keluarga, menunjukkan kecenderungan asosiasi. Kondisi ini dapat menimbulkan kesepian dan berpotensi memperberat gejala dispepsia. Hasil analisis antara disfungsi keluarga dan derajat dispepsia serta per dimensi tidak menunjukkan hubungan signifikan (p > 0,05). Namun, pada analisis per dimensi, Partnership menunjukkan nilai p = 0,071 yang mendekati kecenderungan hubungan signifikan, sementara Resolve merupakan dimensi dengan keterkaitan paling rendah. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan antara disfungsi keluarga dan derajat sindrom dispepsia. Namun, rendahnya fungsi keluarga pada dimensi Partnership dapat menjadi faktor yang berpotensi memengaruhi gejala, karena komunikasi dan keterlibatan keluarga yang kurang dapat menimbulkan rasa kesepian serta menjadi stressor yang memicu dispepsia.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Supervisors: | Dr. dr. Arina Widya Murni, Sp.PD-KPPM, M. Kes., FINASIM |
| Uncontrolled Keywords: | sindrom dispepsia; disfungsi keluarga; APGAR Keluarga; Nepean Dyspepsia Index |
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RC Internal medicine |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Kedokteran |
| Depositing User: | S1 Kedokteran Kedokteran |
| Date Deposited: | 29 Oct 2025 08:22 |
| Last Modified: | 29 Oct 2025 08:22 |
| URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/513416 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]
["Plugin/Screen/EPrint/Box/Plumx:title" not defined]