Kebijakan Indonesia Bergabung dalam Skema Just Energy Transition Partnership (JETP)

Firman, Muhammad Rizky (2025) Kebijakan Indonesia Bergabung dalam Skema Just Energy Transition Partnership (JETP). S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf - Published Version Download (547kB)
	Text (Bab 1) BAB I.pdf - Published Version Download (630kB)
	Text (Bab 5) BAB V.pdf - Published Version Download (316kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (339kB)
	Text (Full Text) Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia dalam posisi dilematis antara memenuhi komitmen global untuk dekarbonisasi dan menjaga stabilitas domestik. Meskipun Indonesia memiliki potensi besar pemanfaatan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk transisi energi, Indonesia masih sangat bergantung pada sumber energi fosil, terutama batu bara yang memainkan peran strategis dalam sektor energi, ekonomi, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor pendorong di balik keputusan kebijakan luar negeri Indonesia untuk bergabung dalam skema Just Energy Transition Partnership (JETP). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif serta studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan data. Kerangka konseptual Environmental Foreign Policy Analyasis (EFPA), khususnya pendekatan interest-based on state-centric yang dikembangkan oleh Paul G. Harris, pada penelitian ini menemukan bahwa keputusan tersebut didorong oleh kalkulasi kompleks dari lima kepentingan nasional yang saling berhubungan. JETP dilihat oleh pemerintah Indonesia sebagai alat strategis untuk mengatasi tantangan pendanaan domestik, memperkuat keamanan dan stabilitas energi, meningkatkan posisi dan legitimasi politik di kancah internasional, mendorong reformasi kebijakan dan kelembagaan yang sulit, serta melindungi kesejahteraan sosial masyarakat. Lebih dari itu, analisis ini juga menyoroti peran penting dinamika politik birokrasi, dimana keputusan akhir merupakan hasil negosiasi dan kompromi antara aktor-aktor pemerintah yang memiliki kepentingan institusional yang berbeda. Penelitian ini menyimpulkan bahwa partisipasi Indonesia dalam JETP bukan sekedar respon pasif terhadap tekanan global, melainkan langkah kebijakan luar negeri yang aktif dan praktis untuk memajukan kepentingan nasional yang beragam.

Actions (login required)

View Item