Fungsi manifest dan latent program pemberdayaan fakir miskin Didusun kayu gadang desa santur kecamatan barangin kota sawahlunto

Husni, Alfi (2014) Fungsi manifest dan latent program pemberdayaan fakir miskin Didusun kayu gadang desa santur kecamatan barangin kota sawahlunto. S2 thesis, Universitas Andalas.

Text (Tesis Full Text) S2 Pasca Sarjana Ilmu Sosial 2014 Alfi Husni 1021218104.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB)

Abstract

Kemiskinan merupakan persoalan yang kompleks yang dihadapi oleh manusia, karena kemiskinan melibatkan seluruh aspek dalam kehidupan. Persoalan kemiskinan tidak hanya berkaitan dengan kebutuhan pokok saja, namun kebutuhan akan kesehatan dan pendidikan menjadi persoalan yang tidak bisa terlepas dari masalah kemiskinan. Oleh karena itu program dari pemerintah merujuk pada model pemberdayaan orang miskin untuk meningkatkan taraf kehidupan rumah tangga miskin melalui program pemberdayaan. Program pemberdayaan dari pemerintah untuk orang miskin telah banyak dilakukan secara bertahap di Indonesia. Program ini membawa perubahan terhadap kehidupan rumah tangga miskin, baik itu perubahan pola pikir masyarakat terhadap program-program pemerintah, perubahan kehidupan rumah tangga miskin dan juga keberlangjutan program-program pemerintah selanjutnya. Hal ini berkaitan dengan bagian-bagian yang terlibat dari sebuah program, yaitu pemerintah terkait dan penerima bantuan program. Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) di Kota Sawahlunto menjadi kajian peneliti dalam penelitian tesis ini, dengan rumusan masalah yaitu melihat apakah pelaksana program yang menjadi bagian-bagian dari P2FM yaitu pemerintah terkait dan penerima bantuan dalam program ini memahami program, kemudian melihat kenapa program yang telah dilaksanakan semenjak tahun 2007 belum memberikan kehidupan yang lebih baik bagi rumah tangga miskin, dan peneliti mengkaji apa saja fungsi manifest dan latent Program Pemberdayaan Fakir Miskin di Dusun Kayu Gadang Kota Sawahlunto. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsionalisme struktural dari Robert K. Merton dengan konsep fungsi manifest dan latent. Fungsi manifest adalah fungsi yang diharapkan, sedangkan fungsi latent adalah fungsi yang tidak diharapkan. Teori ini melihat bahwa Program Pemberdayaan Fakir Miskin sebagai sebuah sistem memiliki bagian-bagian sistem yang memiliki fungsinya masing-masing, bagaimana hubungan antara bagian-bagian sehingga tujuan dari program dapat tercapai. Bagian tersebut adalah Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Sawahlunto, pemerintah Desa Santur, pemerintah Dusun Kayu Gadang dan rumah tangga miskin sebagai penerima program. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif yaitu menggambarkan tentang perilaku, tindakan, hasil pengamatan dan hasil wawancara. Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara mendalam dan pengkajian dokumen. Informan penelitian dipilih dengan teknik purposive dengan menetapkan kriteria yang ada. Penelitian ini menemukan bahwa pelaksana P2FM di Dusun Kayu Gadang memiliki pemahaman yang sedikit mengenai program, sehingga setiap bagian-bagian di dalam program ini tidak menjalankan fungsinya dengan baik. Pelaksanaan program belum efektif yaitu sosialisasi,pelaksanaan program, dan pengawasan terhadap program yang masih kurang. Maka, dalam analisa fungsionalisme struktural bagian-bagian dari P2FM sebagai suatu sistem belum menjalankan fungsinya masing-masing, dan hubungan antara bagian-bagian tersebut belum terkait satu sama lainnya. Fungsi manifest program ini yaitu bantuan perumahan kepada rumah tangga miskin, pemberdayaan rumah tangga miskin dan mengurangi jumlah rumah tangga miskin. Namun dibalik itu ada fungsi latent program yaitu pemborosan anggaran dana program, meningkatnya kebutuhan rumah tangga miskin, serta ketergantungan rumah tangga miskin terhadap bantuan pemerintah.

Actions (login required)

View Item