Mou helsinki nota kesepahaman damai antara negara Kesatuan republik indonesia dan gerakan aceh Merdeka: kajian linguistik fungsional sistemik

Osno, Medri (2013) Mou helsinki nota kesepahaman damai antara negara Kesatuan republik indonesia dan gerakan aceh Merdeka: kajian linguistik fungsional sistemik. S2 thesis, Universitas Andalas.

Text (Tesis Full Text) S2 Pasca Sarjana Linguistik 2013 Medri Osno 102121501.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan; pertama, menemukan pengalaman berbahasa yang ditafsirkan transitivitas melalui proses, partisipan, dan sirkumstan, kedua, menemukan modalitas, ketiga menemukan alasan proses, sirkumstan, modalitas, dan partisipan yang persentase kemunculannya paling dominan, keempat, menemukan konteks situasinya, dan kelima, menemukan hubungan transitivitas dengan konteks situasi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan statistik deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik bebas libat cakap dan teknik catat. Metode analisis transitivitas dan modalitas menggunakan kombinasi metode agih dan metode padan yang merujuk pada model analisis LFS Halliday. Adapun teknik motede agih yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung atau teknik BUL. Teknik dasar dari metode padan yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP. Untuk menganalisis konteks situasi dan hubungannya dengan transitivitas, metode analisis yang digunakan adalah metode padan dengan daya pilah pragmatis yang merujuk pada model analisis LFS. Metode penyajian hasil analisis data dilakukan dengan metode formal dan informal. Temuan penelitian ini adalah pengalaman bahasa melalui sistem transitivitas memiliki proses sosial yang beragam. Keberagaman ini menentukan dan ditentukan oleh bahasa yang terstruktur menurut kebutuhan partisipan. Partisipan yang muncul berupa benda hidup dan benda mati, sedangkan peran partisipan sesuai dengan tipe proses yang mengikatnya. Proses merupakan inti aktivitas dalam klausa yang direalisasikan oleh verba. Sirkumstan dalam data berfungsi sebagai pemberi keterangan dari aktivitas yang dilakukan partisipan. Modalitas yang muncul dalam data adalah modalisasi dan modulasi. Cakupan modalitas meliputi kausalitas, pemunculan dan kisaran. Selanjutnya, orientasi modalitas bersifat eksplisit dan implisit. Medium yang digunakan adalah tulisan Persentase kemunculan proses didominasi proses material 68.5%, relasional 19.4%, verbal 5.5%, tingkah laku 3.0%, mental 2.4%, dan wujud 1.2%. Dominasi ini mengindikasikan bahwa Pemerintah Indonesia dan GAM melakukan tindakan konkret menyelesaikan konflik bersenjata di Aceh. Sirkumstan didominasi lokasi 38.98%, cara 12.7%, masalah 12.7%, penyerta 11.0%, sebab 8.5%, rentang 4.2%, lingkungan 4.2%, pandangan 4.2%, dan peran 3.4%. Dominasi ini mengindikasikann bahwa pemerintah RI dan GAM menekankan lokasi di mana permasalahan di seluruh wilayah Aceh harus diselesaikan dengan tuntas dalam konteks keindonesiaan dan cara-cara yang mungkin dilakukan bersama-sama untuk membangun Aceh ke depan. Modalitas didominasi oleh probabilitas tingkat menengah 77.3%, propabilitas tingkat tinggi 11.8%, kecenderungan tingkat tinggi 4.5%, kecenderungan tingkat menengah 2.7%, keharusan tingkat tinggi dan menengah 1.8%. Berdasar persentase tersebut mengindikasikan bahwa sebagian besar aksi belum dilakukan oleh pemerintah RI dan GAM dalam menyelesaikan permasalahan di Aceh. Konteks situasi melibatkan tiga unsur, yaitu isi (field), partisipan/pelibat, dan cara (mode). Konteks situasi berkaitan erat dengan sistem transitivitas sebab transitivitas merupakan representasi dari isi teks.

Actions (login required)

View Item