Anggraini, Fitri (2025) HUBUNGAN INFEKSI GARDNERELLA VAGINALIS PENYEBAB VAGINOSIS BAKTERIALIS DENGAN MANIFESTASI KLINIS PADA IBU HAMIL KETUBAN PECAH DINI DI RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG. S2 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (217kB) |
![]() |
Text
Print BAB 1 (4).pdf Download (197kB) |
![]() |
Text (BAB VII)
BAB VII.pdf - Published Version Download (334kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA E skripsi.pdf Download (451kB) |
![]() |
Text (Skripsi full text)
FULL TEXT.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Ketuban pecah dini (KPD) atau premature rupture of membrane (PROM) adalah salah satu kelainan dalam kehamilan. Hasil penelitian didapatkan Lactobacillus dikaitkan dengan penurunan risiko ketuban pecah dini (KPD), sementara Gardnerella, Prevotella, Megasphaera, Ureaplasma dan Dialister dikaitkan dengan peningkatan risiko KPD. Gardnerella vaginalis, bakteri anaerob fakultatif merupakan mikroba paling umum yang terkait vaginosis bakterialis (BV). Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional, menggunakan metode pengumpulan data secara retrospektif. Seluruh sampel swab vagina ibu hamil ketuban pecah dini di RSUP Dr. M. Djamil Padang, Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang berjumlah 31 sampel ibu hamil ketuban pecah dini, dilengkapi dengan data: rekam medis elektronik/manual, data klinis yang dikumpulkan: keluhan keputihan, bau amis, gatal vulvovagina. Bakteri Gardnerella vaginalis diperiksa dengan menggunakan Real-Time PCR di Laboratorium PDRPI FK Universitas Andalas. Analisis yang digunakan yaitu chi-square dan dilanjutkan menggunakan nilai Oods Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan keberadaan G.vaginalis dengan keputihan (p=0,384; OR = 2,67), sementara hasil whiff test (p=1,00; OR = 1,63) dan gatal vulvovagina (0,54; OR = 3,60) secara statistik tidak menunjukkan hubungan keberadaan G. vaginalis terhadap keputihan, whiff test dan gatal vulvovagina. Berdasarkan hasil analisis, sebagian besar infeksi G.vaginalis vaginosis bakterialis terjadi tanpa manifestasi klinis yang nyata (asimtomatik), yang menyebabkan keterlambatan diagnosis dan meningkatnya kemungkinan kasus tidak tertangani secara adekuat. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara infeksi G. vaginalis penyebab vaginosis bakterialis dengan manifestasi klinis pada ibu hamil. Intervensi yang diberikan pelayanan antenatal care (ANC) dengan mengembangkan sistem skrining rutin infeksi vagina dalam pelayanan ANC.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Supervisors: | Pembimbing Pertama ; Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc Pembimbing Kedua ; Dr. dr. Vaulinne Basyir, Sp.OG (K)-KFM |
Uncontrolled Keywords: | Gardnerella vaginalis; vaginosis bakterialis; manifestasi klinis dan ibu hamil |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > S2 Kebidanan |
Depositing User: | S2 Kebidanan kebidanan |
Date Deposited: | 04 Sep 2025 08:06 |
Last Modified: | 04 Sep 2025 08:06 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/511284 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |