Hayati, Nikmatul (2025) Determinan Jumlah Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Dharmasraya berdasarkan Kondisi Demografis, Geografis, Iklim, dan Fasilitas Kesehatan. S2 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
1_cover.pdf - Published Version Download (219kB) |
![]() |
Text (BAB 1)
2_BAB_1.pdf - Published Version Download (321kB) |
![]() |
Text (BAB 6)
3_BAB_6.pdf - Published Version Download (248kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
4_Daftar_Pustaka.pdf - Published Version Download (275kB) |
![]() |
Text (Fulltext)
5_fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (10MB) | Request a copy |
Abstract
IR DBD di Kab. Dharmasraya pada tahun 2024 menunjukkan tren peningkatan hingga tiga kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya—tertinggi dalam 3 tahun terakhir—serta cenderung terkonsentrasi pada wilayah dan waktu-waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan jumlah kejadian DBD berdasarkan kondisi demografis, geografis, iklim, dan fasilitas kesehatan. Studi ekologi ini menggunakan data DBD tahunan (33 data) dan bulanan (396 data) di setiap kecamatan sejak tahun 2022 – 2024 yang diperoleh dari Dinas Kesehatan. Data sekunder lainnya didapat dari publikasi BPS, Dinas Dukcapil, dan website NASA POWER. Data dianalisis secara univariat, bivariat (korelasi spearman), dan multivariat (regresi binomial negatif). Terdapat 134 kejadian DBD dari tahun 2022 – 2024 yang kebanyakan terjadi di Kec. Pulau Punjung (35,82%) dan bulan Januari. Hanya faktor demografis dan iklim yang signifikan dengan jumlah kejadian DBD, sedangkan faktor geografis dan fasilitas kesehatan tidak signifikan. Migrasi masuk paling dominan hubungannya dengan jumlah kejadian DBD setiap tahunnya (p = 0,001; IRR = 1,002). Sedangkan kelembaban relatif lag 1 paling dominan hubungannya dengan jumlah kejadian DBD setiap bulannya (p = 0,000; IRR = 1, 609). Setiap peningkatan 100 jiwa pendatang akan meningkatkan jumlah kejadian DBD setiap tahunnya sebesar 22%. Setiap peningkatan 1% kelembaban relatif akan meningkatkan jumlah kejadian DBD bulan berikutnya sebesar 60,9%. Diperlukan penguatan surveilans penyakit DBD dan vector terutama di daerah migrasi masuk tinggi dan periode dengan kelembaban tinggi. Diperlukan kerja sama antara Dinkes dengan Dukcapil dan stasiun iklim untuk mengembangkan sistem peringatan dini jumlah kejadian DBD tahunan dan bulanan dari data migrasi masuk dan data iklim.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Masrizal, SKM, M. Biomed; Dr. Yessy Markolinda, S. Si, M. Repro |
Uncontrolled Keywords: | DBD; determinan; migrasi masuk; kelembaban relatif; lag time |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Kesehatan Masyarakat > S2 Epidemiologi |
Depositing User: | S2 Epidemiologi Epidemiologi |
Date Deposited: | 04 Sep 2025 07:02 |
Last Modified: | 04 Sep 2025 07:02 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/511130 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |