Sitti, Amalia (2025) KLASIFIKASI DAN PEMODELAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR KERAMIK 150 kV YANG TERKONTAMINASI SECARA ALAMI DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTRUM HARMONIK DAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT. S3 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (229kB) |
![]() |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf - Published Version Download (279kB) |
![]() |
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf - Published Version Download (210kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (235kB) |
![]() |
Text (Disertasi Utuh)
Disertasi Utuh - Sitti Amalia - 2230952009.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only until 2 August 2026. Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Fenomena kontaminasi alami pada isolator keramik 150 kV di lingkungan tropis lembab menjadi salah satu penyebab utama degradasi performa isolasi dan peningkatan risiko flashover pada saluran udara transmisi tegangan tinggi. Penelitian ini mengembangkan klasifikasi dan pemodelan arus bocor berbasis kombinasi analisis spektrum harmonik dan regresi linier multivariat, yang secara langsung memetakan pengaruh kontaminasi lapangan terhadap perilaku arus bocor. Kebaruan penelitian ini terletak pada integrasi parameter spektral, yaitu Total Harmonic Distortion (THD), frekuensi dominan, dan magnitudo harmonik, dengan parameter fisik kontaminasi, yaitu Equivalent Salt Deposit Density (ESDD) dan Non-Soluble Deposit Density (NSDD), berdasarkan data lapangan dari kondisi ekstrem tropis basah, yang jarang dilakukan secara simultan pada studi isolator tegangan tinggi di Indonesia. Pengujian dilakukan menggunakan tegangan bertingkat 10,578 V, 21,063 V, dan 30,569 V, dengan proses Fast Fourier Transform (FFT) untuk mendapatkan parameter spektral arus bocor. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa arus bocor tertinggi dihasilkan oleh isolator terkontaminasi bekas flashover (365 µA) diikuti debu (361 µA),, dan lumut (306 µA). Distorsi harmonik juga signifikan dengan nilai THD tertinggi pada bekas flashover (42,07%), lumut (36,00%), dan debu (25,30%), yang mengindikasikan potensi THD sebagai indikator degradasi isolasi. Model regresi linier multivariat berhasil dikembangkan untuk memetakan hubungan parameter fisik, lingkungan, dan spektral terhadap arus bocor. Hasil analisis menunjukkan bahwa NSDD merupakan faktor dominan dalam peningkatan arus bocor pada seluruh jenis kontaminasi, dengan koefisien regresi tertinggi pada debu (+87,920), bekas flashover (+10,941), dan lumut (+3,599). ESDD berkontribusi positif pada lumut (+8,109), namun negatif pada debu (–22,808), dan ESDD dikeluarkan dari model flashover karena multikolinearitas. Parameter spektral seperti frekuensi dominan dan magnitudo harmonik terbukti tidak signifikan secara statistik untuk prediksi kuantitatif, tetapi tetap berfungsi penting sebagai fitur klasifikasi jenis kontaminan. Temuan ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan sistem monitoring kondisi isolator berbasis sinyal arus bocor yang lebih adaptif dan real-time, khususnya untuk aplikasi di wilayah tropis dengan IKL tinggi. Model ini berpotensi menjadi bagian dari sistem peringatan dini (early warning system) risiko flashover, sehingga dapat meningkatkan keandalan operasi jaringan transmisi tegangan tinggi di lingkungan Tropis basah dan IKL yang tinggi
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Supervisors: | Ir Novizon, Ph.D |
Uncontrolled Keywords: | Arus bocor (Leakage current), Total Harmonic Distortion (THD), Equivalent Salt Deposit Density (ESDD), Non-Soluble Deposit Density (NSDD), Fast Fourier Transform (FFT), Regresi Linier Multivariat |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > S3 Teknik Elektro |
Depositing User: | s2 teknik POKEMON |
Date Deposited: | 03 Sep 2025 01:09 |
Last Modified: | 03 Sep 2025 01:09 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/510284 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |