FAKTOR RISIKO KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2022-2024

Putri, Suci Pratama (2025) FAKTOR RISIKO KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2022-2024. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version

Download (384kB)
[img] Text (Bab 1)
Bab 1 .pdf - Published Version

Download (674kB)
[img] Text (Bab 6)
Bab 6.pdf - Published Version

Download (351kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (476kB)
[img] Text (Fulltext)
FULTEXT TESIS.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Penemuan kasus pneumonia pada balita di Sumatera Barat Tahun 2022-2024 mengalami fluktuasi yang signifikan dilihat dari insiden rate yaitu tahun 2022 sebesar 8,9, Tahun 2023 sebesar 8,3 dan mengalami peningkatan yang cukup drastis di tahun 2024 menjadi 11,4 per 1000 balita. Penelitin ini bertujuan untuk mengetui factor risiko kejadian pneumonia pada balita di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022-2024. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi berupa data tahunan yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Sumatera Barat dan Badan pusat Statistik Sumatera Barat. Data di analisis secara univariat, bivariate (Korelasi), multivariate (regresi linear berganda) dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kepadatan penduduk dengan kejadian pneumonia pada balita (pvalue = 0,007, (<0,05). Tidak terdapat hubungan antara ketinggian wilayah, imunisasi dasar lengkap, vaksin PCV, vitamin A dan gizi buruk dengan pneumonia pada balita (p-value>0,05). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita adalah variabel ketinggian wilayah dengan nilai koefisien regresi tertinggi (B=-0,009). Berdasarkan hasil pemetaan dengan insiden rate kejadian pneumonia dengan analisis spasial Padang, Payakumbuh dan Sijunjung konsisten terjadi kasus tinggi kejadian pneumonia pada balita di Sumatera Barat Tahun 2022-2024. Hasil analisis menunjukan bahwa factor lingkungan lebih menggambarkan adanya hubungan dengan kejadian pneumonia pada balita, dilihat dari kepadatan penduduk sebagai variabel yang berhubungan dengan pneumonia dan ketinggian wilayah sebagai factor yang paling dominan dengan nilai koefisien memiliki arah yang negatif. Pemetaan menunjukkan Kota Padang dan Sijunjung sebagai daerah dengan kasus tinggi pneumonia selama tiga tahun terakhir. Disarankan agar lebih mengarahkan program pencegahan dan pengendalian pneumonia secara intensif, dengan lebih memprioritaskan pendekatan berbasis wilayah serta edukasi lingkungan sehat yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Dr. Aria Gusti, SKM, M.Kes;Prof. Dr. Masrizal, SKM, M.Biomed
Uncontrolled Keywords: Pneumonia;Kepadatan Penduduk;Ketinggian Wilayah;Balita
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kesehatan Masyarakat > S2 Epidemiologi
Depositing User: S2 Epidemiologi Epidemiologi
Date Deposited: 03 Sep 2025 01:15
Last Modified: 03 Sep 2025 01:15
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/510104

Actions (login required)

View Item View Item