Analisis Perubahan Tata Guna Lahan terhadap Tingkat Erosi DAS Kambang sehubungan dengan RTRW 2030

Putra, Jimmy Satria (2025) Analisis Perubahan Tata Guna Lahan terhadap Tingkat Erosi DAS Kambang sehubungan dengan RTRW 2030. S2 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
01 Cover dan Abstrak.pdf - Published Version

Download (341kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
02 Bab I Pendahuluan.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (Bab 5 Penutup)
03 Bab Akhir (Penutup).pdf - Published Version

Download (389kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
04 Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (260kB)
[img] Text (Tesis Full Text)
05 Full Text.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Erosi adalah proses pengikisan lapisan tanah permukaan bagian atas yang disebabkan oleh aktivitas pergerakan air maupun angin. Tujuan dari studi ini yaitu untuk menganalisa perubahan tutupan lahan pada DAS Kambang dan untuk mengklasifikasikan bahaya erosi pada DAS Kambang. Data yang diperlukan yaitu data curah hujan, peta topografi dari citra satelit Landsat Oli 8, data DEMNAS dan data jenis tanah. Data curah hujan digunakan data curah hujan yang pada stasiun Koto Panjang Surantih. Menurut hasil analisa bahwa terdapat 5 jenis Tutupan Lahan pada DAS Kambang, yaitu: Hutan Tanaman, Perkebunan, Persawahan, Pemukiman dan Tubuh Air. Dari tahun 2013 - 2024 perubahan tutupan lahan perkebunan mengalami peningkatan sebesar 32,33 km² atau 159,06%, hutan tanaman mengalami penurunan sebesar 28,79km² atau 7,07%, tubuh air menurun sebesar 0,03 km² atau 0,32%, sawah turun sebesar 3,84 km² atau 11,35% dan pemukiman naik sebesar 0.32km² atau 3,28%. Selanjutnya untuk melakukan analisa erosi, maka digunakan metode USLE dan GIS untuk mengetahui sebaran luas kerentanan tingkat bahaya erosi pada DAS Kambang. Untuk tingkat erosi pada DAS Kambang klasifikasi “Sangat Ringan”, “Ringan” dan “Sedang” mengalami penurunan menjadi 39,09 km², 19,61 km² dan 221,86 km². Sedangkan untuk klasifikasi “Berat” dan “Sangat berat” mengalami peningkatan menjadi 158,32 km² dan 41,11 km². Diperkirakan pada tahun 2030 sebaran erosi untuk klasifikasi “Berat” dan klasifikasi “Sangat Berat” akan terus meningkat. Maka dari itu perlu adanya kebijakan yang mengendalikan perubahan tutupan lahan sehingga perubahan dapat sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.

Item Type: Thesis (S2)
Supervisors: Dr. Ir. Darwizal Daoed, M.S.
Uncontrolled Keywords: Erosi; Tutupan Lahan; DAS Kambang
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > S2 Teknik Sipil
Depositing User: s2 teknik sipil
Date Deposited: 02 Sep 2025 07:56
Last Modified: 02 Sep 2025 07:56
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/509921

Actions (login required)

View Item View Item