Pengaruh Foaming pada Minyak Pelumas Berbahan Dasar Minyak Nabati dengan Kontaminasi Pasir Silika terhadap Koefisien Gesek

Prasetiyo, Khevin (2025) Pengaruh Foaming pada Minyak Pelumas Berbahan Dasar Minyak Nabati dengan Kontaminasi Pasir Silika terhadap Koefisien Gesek. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Abstrak.pdf - Published Version Download (354kB)
	Text (BAB 1 (Pendahuluan)) BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (215kB)
	Text (BAB 5 (Penutup)) BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (190kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (172kB)
	Text (Tugas Akhir) Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Dalam dunia industri modern, pelumas berperan penting untuk mengurangi gesekan, mencegah keausan, menjaga kinerja mesin, dan memperpanjang usia komponen. Pelumas dari minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit, menjadi alternatif ramah lingkungan pengganti pelumas berbasis minyak bumi. Keunggulan pelumas ini adalah mudah terurai (biodegradable), tidak beracun, dan bahan bakunya banyak tersedia di Indonesia. Namun, pelumas nabati juga memiliki kelemahan, yaitu mudah membentuk busa dan sensitif terhadap kontaminasi partikel padat seperti pasir silika. Busa dapat mengganggu kestabilan lapisan pelumas, sedangkan partikel kasar seperti silika bisa mempercepat keausan pada permukaan logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh busa pada pelumas kelapa sawit yang terkontaminasi pasir silika terhadap koefisien gesek. Pengujian dilakukan menggunakan alat tribometer pin-on-disk, dengan variasi beban 50 dan 100 N, serta kecepatan putar 500 dan 1400 rpm. Hasil menunjukkan bahwa pembentukan busa dan kontaminasi pasir silika meningkatkan koefisien gesek secara signifikan. Peningkatan koefisien gesek tertinggi terjadi pada kondisi 1400 rpm dan beban 100 N, yaitu sebesar 39,56% dibandingkan pelumas yang hanya mengandung pasir silika tanpa busa. Selain itu, busa dan pasir silika menyebabkan pelumasan menjadi tidak stabil, ditandai dengan munculnya fenomena stick-slip dan starvation. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa busa dan kontaminan abrasif dapat menurunkan kinerja pelumas, serta mengubah kondisi pelumasan dari campuran menjadi pelumasan batas, terutama pada kecepatan dan beban tinggi. Studi ini memberikan pemahaman tentang keterbatasan pelumas nabati dan pentingnya pengendalian busa dalam sistem pelumasan.

Actions (login required)

View Item