Raihan, Muhammad (2025) Analisis Tegangan Pada Fiksasi Internal Fraktur Tibia Terhadap Pengaruh Tipe dan Dimensi Sekrup dengan Metode Elemen Hingga. S1 thesis, Universitas Andalas.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Abstrak.pdf - Published Version Download (331kB) |
![]() |
Text (BAB I)
BAB 1 Pendahuluan.pdf - Published Version Download (231kB) |
![]() |
Text (BAB V)
BAB 5 Penutup.pdf - Published Version Download (221kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (212kB) |
![]() |
Text (Skripsi Full Text)
Skripsi Fulltext.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Salah satu penyebab terjadinya kegagalan pada implan adalah pembebanan yang berlebihan saat tulang belum mampu menahan beban yang diberikan. Pada kasus fiksasi internal di tibia, pembebanan biasanya diakibatkan oleh aktivitas fisik yang membebankan kaki, seperti berdiri, berjalan, hingga naik-turun tangga terutama pasien yang mengalami obesitas. Oleh karena itu perlu dilakukannya simulasi menggunakan model 3D dari tulang yang mengalami fraktur dan dipasang implan berupa plat locking compression plate (LCP) dan sekrup. Simulasi dilakukan menggunakan analisis elemen hingga (FEA) dengan analisis tegangan von mises. Model yang digunakan divariasikan berdasarkan jenis sekrup, yaitu cortical screw dan locking screw, dan diameter sekrup (3,5 dan 4,5 mm) serta dimensi plat LCP yang disesuaikan dengan diameter sekrup, sehingga didapatkan 4 variasi model. Setiap model dipasangkan implan berupa plat dan 8 sekrup sejenis. Tulang dimodelkan dengan patah translasi pada bagian shaft dan diberikan beban dengan mengasumsikan berat tubuh pasien 100 kg dan dalam kondisi berjalan, sehingga tulang menerima beban sebesar 2943 N. Hasil simulasi menunjukkan distribusi tegangan yang dimiliki oleh implan di semua model tidak merata dan hanya terkonsentrasi di beberapa titik saja. Hal ini disebabkan oleh kompleksnya geometri implan dan kurang efisiennya pemilihan jenis dan posisi sekrup. Tulang pada model yang menggunakan locking screw mengalami tegangan yang lebih rendah dibandingkan model yang menggunakan cortical screw. Dan jika dilihat dari nilai tegangan maksimumnya, pada semua model yang disimulasikan terdapat satu hingga dua komponen yang mengalami kegagalan karena melebihi nilai UTS materialnya.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Supervisors: | Prof. Dr. Eng. Meifal Rusli; Hendery Dahlan, Ph.D |
Uncontrolled Keywords: | Tibia, kegagalan implan; Analasis Elemen Hingga; LCP; Tegangan Von Mises |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Fakultas Teknik > S1 Teknik Mesin |
Depositing User: | s1 teknik mesin |
Date Deposited: | 01 Sep 2025 07:06 |
Last Modified: | 01 Sep 2025 07:06 |
URI: | http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/507771 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |