PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK WARIS PADA MASYARAKAT ADAT MUSLIM SUKU ANAK DALAM DI PROVINSI JAMBI

Mustika, Dian (2025) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK WARIS PADA MASYARAKAT ADAT MUSLIM SUKU ANAK DALAM DI PROVINSI JAMBI. S3 thesis, Universitas Andalas.

[img] Text (Cover Abstrak)
COVER ABSTRAK DIAN.pdf - Published Version

Download (249kB)
[img] Text (Bab I)
BAB I DIAN.pdf - Published Version

Download (790kB)
[img] Text (Disertasi Full)
DISERTASI DIAN MUSTIKA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text (Bab Akhir/Penutup)
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.pdf - Published Version

Download (193kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAK1 DIAN.pdf - Published Version

Download (514kB)

Abstract

Dian Mustika, NIM: 2130112016, Program Studi Doktor Hukum Fakultas Hukum, Universitas Andalas Masyarakat adat muslim Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi berada pada posisi transisi antara penerapan hukum adat yang diwariskan secara turun-temurun dan hukum waris Islam yang secara normatif berlaku bagi mereka sebagai pemeluk agama Islam. Dalam proses transisi ini, ditemukan kenyataan bahwa praktik pewarisan masih lebih banyak mengikuti ketentuan adat dibandingkan hukum waris Islam. Ketidaksesuaian tersebut berdampak pada terabaikannya hak-hak ahli waris yang secara syariat seharusnya diakui, sehingga menimbulkan potensi ketidakadilan dan ketidakpastian hukum di tengah komunitas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk: pertama, mengungkap kedudukan harta dalam perkawinan pada masyarakat adat muslim Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi. Kedua, menggali berbagai fakta tentang proses pewarisan harta pada masyarakat adat muslim Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi. Ketiga, menganalisis perlindungan hukum terhadap hak waris pada masyarakat adat muslim Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosio legal. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, sedangkan analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, kedudukan harta dalam perkawinan diklasifikasikan menjadi dua, yakni (1) harto tempatan (harta bawaan) merupakan harta pemberian orang tua secara turun temurun sebelum berlangsungnya perkawinan. (2) harto besamo atau harto pencarian merupakan harta yang didapatkan secara bersama dalam masa perkawinan. Kedua, dalam praktik pewarisan masyarakat adat muslim Suku Anak Dalam, baik dalam sistem perkawinan eksogami dan eleutherogami masih didominasi oleh hukum adat, meskipun dalam beberapa aspek telah mendapat pengaruh dari hukum Islam. Ketiga, perlindungan hak waris pada masyarakat adat muslim Suku Anak Dalam dapat diklasifikasikan kepada perlindungan preventif dan represif. Perlindungan preventif diwujudkan melalui memasukkan klausul perlindungan hak-hak kelompok lemah seperti janda, anak di bawah umur dalam peraturan desa yang mengadopsi prinsip hukum Islam dan hukum positif agar tidak terjadi diskriminasi berbasis kebiasaan yang merugikan. Perlindungan represif meliputi penyelesaian sengketa melalui mediasi adat berbasis hukum Islam, pemulihan hak berupa pengembalian bagian warisan yang ditahan atau disalahgunakan, dan pendampingan hukum bagi pihak lemah. Kata Kunci: hak waris; masyarakat adat; perlindungan hukum; Suku Anak Dalam

Item Type: Thesis (S3)
Supervisors: Prof.Dr.Yaswirman,MA
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: hak waris; masyarakat adat; perlindungan hukum; Suku Anak Dalam
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > S3 Hukum
Depositing User: S1 Ilmu Hukum
Date Deposited: 01 Sep 2025 02:19
Last Modified: 01 Sep 2025 02:19
URI: http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/507174

Actions (login required)

View Item View Item