Analisis Implementasi Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis Resistan Obat (TB RO) Berbasis Peran Serta Masyarakat atau Community Role-Based Di Kota Padang Tahun 2024 - 2025

Ufi, Chaerani (2025) Analisis Implementasi Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis Resistan Obat (TB RO) Berbasis Peran Serta Masyarakat atau Community Role-Based Di Kota Padang Tahun 2024 - 2025. S1 thesis, Universitas Andalas.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan abstrak.pdf - Published Version Download (342kB)
	Text (BAB 1 Pendahuluan) Bab 1 (Pendahuluan).pdf - Published Version Download (419kB)
	Text (BAB 6 Kesimpulan dan Saran) Bab 6 (Kesimpulan).pdf - Published Version Download (327kB)
	Text (Daftar Pustaka) Dapust.pdf - Published Version Download (336kB)
	Text (Skripsi Full Text) Skripsi Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan : Penanggulangan TB RO di Indonesia masih menghadapi tantangan serius, khususnya terkait rendahnya keberhasilan pengobatan dan kurangnya keterlibatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan penanggulangan TB RO berbasis peran serta masyarakat (community role-based) di Kota Padang Tahun 2024-2025, serta mengidentifikasi hambatan dan faktor pendukung pelaksanaannya. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dipilih melalui teknik purposive dan snowball sampling, terdiri dari petugas Dinas Kesehatan, tenaga kesehatan puskesmas, komunitas STPI–Penabulu, dan pasien TB RO (total 14 informan). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Data dianalisis secara tematik menggunakan pendekatan analisis konten. Hasil : Implementasi kebijakan menunjukkan keterlibatan aktif dari berbagai aktor, termasuk komunitas dan pasien. Komunitas berperan strategis meningkatkan kepatuhan pengobatan, memberikan edukasi, dan mendampingi pasien secara psikososial. Hambatan utama yang diidentifikasi meliputi belum optimalnya koordinasi lintas sektor, pelatihan kader yang belum merata, serta ketergantungan pada pendanaan hibah. Sementara itu, faktor pendukung meliputi struktur kelembagaan yang responsif, komitmen petugas kesehatan, serta dukungan dari regulasi nasional. Kesimpulan : Implementasi kebijakan penanggulangan TB RO berbasis komunitas di Kota Padang berjalan cukup efektif dan selaras dengan arah kebijakan nasional. Namun, diperlukan penguatan peran komunitas secara formal, peningkatan kapasitas SDM, edukasi berbasis lokal, serta dukungan lintas sektor dan pendanaan jangka panjang guna menjamin keberlanjutan program.

Actions (login required)

View Item